Mentan Minta Bulog Serap Produksi Petani

Kamis 22-06-2017,05:37 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendesak Perum Bulog untuk menyerap produksi sejumlah komoditas pertanian. Langkah ini diharapkan bisa menghindari anjloknya harga yang bisa merugikan petani.

"Di Sumbar pemerintah juga sudah bangun lumbung bawang tapi harganya jatuh. Kemudian cabai di Sumatera sudah  dibangun tapi harganya jatuh. Ini menyedihkan sehingga kami minta Bulog segera serap agar petani tidak rugi. Tapi beras sampai saat ini harganya normal," kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (19/6).
Beberapa waktu lalu meninjau pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan Rumah Potong Ayam Cakung. Hasil pantauan di PIBC harga beras stabil dengan stok yang melimpah yakni mencapai Rp 7.400 hingga Rp 11.000 per kilo gram (kg) dengan kualitas premium. Stok bawang putih pun melimpah sehingga harganya turun drastis yakni Rp 17.500 per kg.
Mentan Amran mengatakan produksi pangan saat ini melimpah sehingga harga pangan pokok di beberapa daerah ikut turun. Perihal ini, Bulog harus segera menyerap agar harga tidak turun dan petani tidak merugi. ‎Selain itu, untuk menjaga pasokan melimpah dengan harga yang stabil, pemerintah pusat membangun kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Yakni meminta Pemprov DKI Jakarta agar memperbanyak membangun gudang penampungan. "Meminta agar penampungan atau aware house, yang dimiliki pemda DKI juga bisa diperbanyak, karena yang ada saat ini masih belum cukup," ujar Amran. Terkait beras, pemerintah menjamin sampai dengan akhir tahun, stok beras aman dengan harga stabil. Stok beras ini dipenuhi dari produksi dalam negeri.  "Dulu impor beras dan sekarang sudah kita penuhi dengan produksi beras dalam negeri, dan harga saat ini sudah stabil. Beras dulu impor tetapi sekarang harganya terus turun dan petani menjadi tertekan," terang Amran. Amran menegaskan stabilitas stok dan harga pangan serta Indonesia mampu menyediakan pangan sendiri sampai saat ini karena sinergi yang baik antara Kementan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan juga dengan berbagai pihak. Menurutnya, sinergi ini harus dilanjutkan.  "Jika ada importir yang mencoba naikkan harga panga, kami akan tindak tegas dengan cabut izin impornya," tegasnya.(cr2/JPG)
Tags :
Kategori :

Terkait