Bea Cukai Tangerang Lampaui Target Plus Raih Predikat WBK

Kamis 30-01-2020,07:29 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERPONG UTARA-Tahun 2019 bisa dikatakan tahun yang gemilang bagi Bea Cukai Tangerang. Betapa tidak, di tahun kerja itu Bea Cukai Tangerang berhasil mendulang dua prestasi. Pertama, sebagai kantor yang meraih predikat wilayah bebas korupsi (WBK). Kedua, para punggawa Bea Cukai Tangerang pun berhasil membukukan penerimaan yang jauh melebihi target. Berdasarkan data per 31 Desember 2019, Bea Cukai Tangerang berhasil mengumpulkan duit sebanyak Rp2,251 triliun dari total target Rp1,959 trilun. Jumlah ini, melampaui target dengan persentase 114,89 persen. Penerimaan Negara di sektor Kepabeanan dan Cukai tersebut tumbuh sekitar 13 persen jika dibandingkan dengan tahun 2018. "Keberhasilan ini salah satunya didorong oleh upaya intensifikasi cukai yang dioptimalkan dengan penanganan cukai pada produk HPTL/vape yang berkembang di Tangerang Raya," kata Guntur Cahyo Purnomo, Kepala Bea Cukai Tangerang, melalui siaran persnya, kemarin. Ia mengungkapkan, unit lain, yakni Unit Penindakan dan Penyidikan tak kalah berprestasi. Tahun lalu, telah dilakukan 87 penindakan atas indikasi pelanggaran di bidang Kepabeanan dan juga Cukai. Jumlah penindakan ini, meningkat dari tahun sebelumnya dengan 70 penindakan. "Dari total kasus penindakan, sebanyak 47 merupakan penindakan di bidang Kepabeanan, dan 40 lainnya merupakan penindakan di bidang Cukai," katanya. Kemudian, dari total 40 penindakan Cukai, didapati sejumlah 28.488 liter Etil Alkohol, 30.873 botol MMEA, 2.029,8 liter Ciu, 206 botol HPTL/vape, dan 220.560 batang rokok atau senilai Rp764 jutaan lebih potensi kerugian Negara dapat diselamatkan. "Tak hanya itu, satu kasus rokok ilegal yang terjadi di tahun 2019 ditindaklanjuti dan telah dinyatakan lengkap (P21) oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang," jelasnya. Lebih dari itu, pelayanan prima yang menjadi tonggak utama menjalankan tugas berbuah manis dengan capaian predikat sangat memuaskan pada survei kepuasan pengguna jasa yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dengan indeks kepuasan pengguna jasa 4,66 dari skala 5 menunjukan tercapainya target yang ditetapkan juga peningkatan pesat atas capaian tahun 2018 senilai 4,29. "Pelayanan prima lahir atas dorongan inovasi yang terus dilakukan. Kemudahan dalam pelayanan kepabeanan kini dapat dirasakan dengan adanya aplikasi perizinan online E-Submit (Electronic Submission for Correspondences)," jelas Guntur. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi pada Bea Cukai Tangerang, Wisnu Nuryanto menambahkan, aplikasi E-submit juga bertujuan untuk mengurangi tatap muka dengan pengguna layanan. Artinya, bisa memangkas waktu, biaya, dan juga tenaga. Tak hanya efisiensi, percepatan atas penerimaan surat pun menjadi salah satu yang menguntungkan. "Dan, yang paling penting, adanya aplikasi ini tentu mendukung kebijakan go green dan digitalisasi dokumen," paparnya. Ia juga mengungkapkan, dengan tampil dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di tahun ini, pihaknya semakin yakin untuk selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan konsisten dalam peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, birokrasi yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik. (ril/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait