Harga Pangan di Daerah Anjlok, Petani Justru Rugi

Senin 19-06-2017,06:28 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Para konsumrn tentu senang jika harga pangan semakin murah. Namun hal dilematis dirasakan para petani yang merugi jika harga pangan anjlok. Mencermati harga pangan yang anjlok di beberapa daerah, Kementerian Perdagangan akan segera mengirimkan surat kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) agar segera turun menyerap produksi petani."Hal itu agar petani tetap mau berproduksi, mereka jangan sampai rugi," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam keterangan tertulis, Minggu (18/6). Enggar meminta Bulog harus segera menyerap agar harga tidak turun dan petani tidak merugi. "Saya akan segera menyurati Bulog agar segera turun menyerap gabah petani ini, petani jangan menderita," kata Enggar. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan pihaknya terus memantau harga yang turun di beberapa daerah. Seperti harga bawang merah di Solok anjlok di harga Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram. Kemudian cabai di Sumatera harganya juga jatuh. "Ini menyedihkan sehingga kami minta Bulog segera serap agar petani tidak rugi," kata Amran. Sementara itu , Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan sebagai barometer, pemerintah DKI Jakarta terus mengurai berbagai permasalahan pangan sehingga pasokan terus terjamin, harga stabil dan petani tidak merugi. Untuk itu, pemerintah DKI telah membangun kerja sama dengan daerah sentra pangan, NTT, Jawa Tengah, Lampung dan Bangka Barat.  Saat ini pemerintah DKI telah menyiapkan gudang penampungan berkapasitas 60 ton yang lebih banyak sehingga dapat menyerap pangan sebanyak mungkin. "Ketika produksi pangan melimpah, kami minta daerah sentra pangan pun bangun gudang sehingga kami cepat menyerapnya. Harga tidak jatuh dan petani tidak rugi," kata Djarot. (cr1/JPG)

Tags :
Kategori :

Terkait