Pelatih timnas Indonesia U-19 Fakhri Husaini terlihat geram di pinggir lapangan. Berkali-kali dia berteriak. Fakhri sepertinya geregetan dengan penampilan anak asuhnya di Stadion Madya, Jakarta saat melawan Timor Leste tadi malam. Gemas. Pasalnya, timnas tampil di bawah performnya ketika menjalani laga perdana di Grup K Kualifkasi Piala AFC U-19. Ya, meski hasil akhir memihak pada skuadnya dengan kemenangan 3-1, timnas U-19 harus melaluinya dengan susah payah. Sempat unggul lebih dulu di awal pertandingan melalui sundulan M. Fajar Fathur di menit ke-2, ribuan suporter timnas yang hadir terdiam di menit ke-51. Timor Leste berhasil menyamakan kedudukan melalui penalti Mouzinho de Lima. Timnas U-19 dalam tekanan. Permainan umpan-umpan pendek dari belakang ke depan pun seakan buyar usai gol tersebut. Beruntung, timnas U-19 unggul jumlah pemain. Ini karena salah satu pemain Timor Leste U-19 terkena kartu merah di menit ke-59. Yakni Nelson Pinto Dos Reis yang mengangkat kaki terlalu tinggi dan mengenai wajah dari Bagus Kahfi. Kalah jumlah, Timor Leste U-19 yang awalnya sempat bisa mengimbangi permainan timnas, langsung tertekan. Akhirnya, dua gol pun tercipta dari Timnas U-19. Yakni melalui tendangan jarak jauh David Maulana di menit ke-62 yang sempat mengenai bek lawan Gumarioda Silva Moreira sebelum masuk ke gawang. Serta gol kedua Fajar di menit ke-77. Pada jumpa pers usai pertandingan, Fakhri mengakui timnya tampil jauh dari harapannya selama ini. ’’Kami memang menang dengan banyak sekali catatan,’’ terangnya. Yang paling utama adalah soal mental bertanding. Sebenarnya, mantan pemain PKT Bontang itu sudah tahu kalau anak asuhnya akan lebih tertekan dibandingkan lawan. Sebab, masyarakat berharap sangat besar kepada timnas U-19 agar bisa tampil sangat baik di kandang sendiri. ’’Laga perdana selalu tidak mudah, apalagi para pemain masih muda. Harapan masyarakat terlalu besar kepada mereka,’’ ungkapnya. Hal lain adalah masalah finishing. Masalah yang dalam empat kali uji coba melawan Iran U-19 dan Tiongkok U-19 cukup terlihat. Masalah yang ternyata belum bisa diatasi di laga perdana kemarin. ’’Beckham Putra misalnya, buang banyak sekali peluang. Padahal ketika latihan akurasi tendangannya bagus. Tidak mudah memang bagi usia muda seperti mereka untuk keluar dari tekanan. Perlu treatment tersendiri. Kami akan evaluasi ini semua,’’ paparnya. Faktor lain yang jadi alasan Fakhri kenapa timnya bermain buruk adalah, masalah kedisiplinan pemain belakang. Gol penalti dari Timor Leste berawal dari kesalahan lini belakang dalam memberikan umpan. Gol yang juga kembali jadi pengingat skuadnya kalau timnas U-19 selalu lemah dalam antisipasi bola mati. ’’Padahal setiap pertandingan kami selalu evaluasi untuk antisipasi bola mati. Baik itu penalti atau tendangan bebas, hati-hati di lini belakang. Ini bagian dari pembelajaran untuk para pemain, belajar dari setiap situasi pertandingan,’’ ungkapnya. Kendala lainnya adalah, pemain masih kurang beradaptasi dengan lapangan. Ya, ini kali pertama timnas U-19 bertanding di Stadion Madya. Namun, sehari sebelum pertandingan, skuadnya tidak bisa menjajal lapangan karena hujan deras. ’’Tadi pagi (kemarin) hanya sempat mencoba 30 menit saja. Kering lapangan tapi malam hari basah. Memang ada beberapa situasi kami kehilangan bola dan sulit kontrol, memang perlu waktu untuk adaptasi,’’ bebernya. Nah, setelah mulus melalui laga perdana dan memuncaki klasemen Grup K. Fakhri sekarang mulai menatap lawan selanjutnya. Yakni melawan Hongkong U-19 yang bermain imbang melawan Korea Utara U-19 kemarin. ’’Catatan di pertandingan ini akan jadi bahan evaluasi sebelum bertanding lagi,’’ tegasnya. Sementara itu, Pelatih Timor Leste U-19 Lee Minyoung mengatakan timnya memang kalah jauh dari Indonesia U-19. Baik dari segi permainan dan kualitas tim. ’’Apalagi setelah kami terkena kartu merah, itu sangat berpengaruh dan membuat kami kalah,’’ papar Lee. (rid/bas)
Indonesia U-19 vs Timor Leste U-19 (3-1), Menang dengan Banyak Catatan
Kamis 07-11-2019,05:09 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :