Sikat Habis Preman Pelabuhan

Senin 12-06-2017,07:24 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CILEGON--Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengecek kesiapan Pelabuhan Merak menghadapi arus mudik, Minggu (11/6). Ia menginstruksi Kapolda Banten dan Lampung, untuk membersihkan preman yang ada di pelabuhan Merak dan Bakauheni. Dalam kunjungan itu, Tim Gegana dari Brimob Polda Banten disiagakan di Pelabuhan Merak. Puluhan personel kepolisian anti teror pun ikut berjaga untuk mengamankan situasi. Tito juga meminta Polda Banten dan Lampung bergerak membersihkan pelabuhan dan area lainnya dari premanisme, copet, pengemis dan lainnya yang bisa mengganggu arus mudik. “Semua jajaran terkait harus bergerak mulai dari Brimob, Polda Lampung dan Banten. Dan saya minta tanggung jawabnya nanti,” katanya. Tito Karnavian meminta jajarannya agar berkoordinasi dengan Pertamina untuk menyiapkan BBM keliling di sepanjang jalur menuju Pelabuhan Merak. Hal itu bertujuan agar tidak terjadi penumpukan di rest area. Selain adanya BBM keliling, Tito juga meminta adanya montir dan tim kesehatan keliling menggunakan sepeda motor untuk antar-jemput. “Kemudian saya juga minta ada BBM keliling yang kita minta seperti di daerah timur, itu Pertamina memiliki pos-pos BBM dengan sepeda motor yang berukuran 3 kilo, kemudian ada montir bengkel, saya juga sudah minta kepada Kapolda Banten untuk berkoordinasi dengan ATPM agar mereka menyediakan montir yang bisa mobile," ujar Tito usai melakukan rapat tertutup dalm kunjungannya ke Pelabuhan Merak, Cilegon Minggu (11/6). Jika ada BBM dan montir keliling, kemacetan akibat kendaraan mogok dan habis BBM bisa dicegah. Dengan demikian, tidak ada antrean panjang menuju Pelabuhan Merak. “Paling tidak mereka bisa bantu, karena sekali ada kendaraan mogok karena habis bensin macetnya luar biasa,” tambahnya. Tito mengimbau setiap posko mudik menyediakan montir dan tenaga medis. Selain itu, dia juga meminta ada nomor telepon yang disediakan posko-posko terpadu.  “Jadi mereka bisa telepon, kalau memang jaraknya dekat mereka datang sendiri tapi kalau jaraknya jauh montirnya datang," jelasnya. Ia mengunjungi Pelabuhan Merak bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Keduanya datang untuk mengecek kesiapan arus mudik lebaran 2017. Keduanya tiba sekitar pukul 08.45 WIB. Selain Menhub dan Kapolri, hadir dalam pengecekan itu Dirut PT ASDP Indonesia Faik Fahmi, Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Banten Wahidin Halim dan para pejabat di lingkungan PT ASDP serta aparat dari Polda Banten. Dalam pengecekan kesiapan mudik tersebut Kapolri dan Menhub beserta rombongan tiba menggunakan helikopter yang mendarat di Dermaga V Pelabuhan Merak. Setibanya di kantor ASDP Merak, rombongan langsung menggelar rapat tertutup, awak media tidak diperkenankan meliput saat rapat berlangsung. Rencananya, setelah rapat, rombongan akan mengecek beberapa fasilitas yang ada di Pelabuhan Merak dan Terminal Terpadu Merak. Ia juga mengimbau pemudik agar mempersiapkan segalanya sebelum pemberangkatan. Mulai dari mengisi BBM sampai full, kemudian membawa makanan kecil dan minum, dan obat-obatan. “Jadi semuanya harus dipersiapkan agar tidak berhenti di tengah jalan sembarangan yang bisa mengakibatkan kemacetan,” katanya. Menhub Budi mengatakan, dalam berkendara, harus mengutamakan keselamatan agar tidak terjadi kecelakaan. Seperti yang dilihat saat ini terhadap tingkat kepatuhan bus belum maksimal, hanya 1 persen. Pihaknya meminta agar dilakukan pemeriksaan oleh seluruh dinas perhubungan (dishub) yang tinggal menyisakan waktu seminggu persiapan arus mudik. “Saya minta bagi bus yang tidak menggunakan stiker layak jalan agar dilarang menggunakan kendaraan umum, kemudian juga orang-orang harus bisa memilih kendaraan yang layak untuk ditumpanginya,” katanya. Menurut dia, sesuai fakta hanya 60 persen bus yang memenuhi syarat. Menhub lantas mengingatkan bus angkutan lebaran untuk segera melakukan ramp check. Budi menilai dibanding dengan angkutan lebaran lainnya, kepatuhan bus untuk melakukan ramp check (uji kelayakan) masih rendah. “Bagi yang belum dapat stiker, segeralah lakukan ramp check. Kita masih punya waktu dua minggu. Ini penting karena ada beberapa bus yang mengkhawatirkan, jangan sampai kejadian (kecelakaan)," tegas Budi. Menurut Budi, bus yang tidak melakukan ramp check akan ditindak secara tegas. Ia meminta kepada Kapolri beserta jajarannya untuk melarang bus tanpa stiker beroperasi di jalan. “Karena itu saya minta tolong Kapolri dan jajarannya supaya menindak bus yang tanpa stiker untuk dilarang menggunakan fasilitas umum. Saya juga mengimbau masyarakat juga jeli untuk memilih bus yang sudah ada stikernya,” sebutnya. Budi menambahkan faktor umur bus tidak jadi masalah. Yang terpenting menurutnya adalah angkutan itu layak pakai dan memenuhi berbagai syarat yang telah ditetapkan. “Kita tidak peduli umur, asal terawat, semua (persyaratan) dan layak digunakan. Seperti spion, rem, klakson dan sebagainya itu harus ada. Jadi kami persilakan lakukan ramp check karena kalau tidak ada stiker, maka saat mereka operasional kita akan hentikan. Kita minta maaf, tapi penumpang akan kita turunkan. Karena kalau tidak diramp check itu akibatnya bisa fatal," tutur Budi. (mg-03/tnt/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait