Ganda Putra Incar Gelar ke-22

Sabtu 10-06-2017,03:51 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA - Sepanjang sejarah Indonesia Open, sejak edisi pertama 1982 silam, nomor ganda putra menjadi salah satu lumbung gelar tuan rumah. Total 21 gelar juara yang dipersembahkan ganda putra Merah Putih di pentas Indonesia Open, nomor dua capaian gelar setelah tunggal putra. Edisi BCA Indonesia Open Superseries Premier (BIOSSP) 2017 tahun ini kembali membuat ganda putra tergerak. Sebab, sudah tiga tahun ini, tuan rumah hanya menjadi penggembira di partai final. Tanpa gelar dalam tiga edisi. Situasi ini yang jelas menjadi motovasi besar buat pebulutangkis ganda putra Indonesia. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi tumpuan utama saat ini. Capaian pasangan yang dijuluki minions itu cukup gemilang sepanjang 2017. Total ada tiga gelar turnamen Super series menjadi milik Marcus/Kevin. Selain mereka, masih ada Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ataupun pasangan baru Berry Angriawan/Hardianto yang mulai melejit di turnamen level dua, grand prix dan grand prix gold. Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi menjelaskan bahwa timnya sudah menyiapkan strategi terbaik dalam menyongsong BIOSSP 2017. "Kami ada lima pasangan di main draw, satu non pelatnas, tapi dari kualifikasi kami harapkan ada lagi," kata Herry saat ditemui di Cipayung kemarin (9/6). Kondisi terkini diakui Herry IP, skuadnya sudah on the track menuju Plenary Hall, Jakarta Convention Center, venue BIOSSP 2017. Menurutnya, pekan lalu, Marcus/Kevin tampil cukup impresif dalam latihan. "Tapi pekan ini mulai menurun, saya berharap di pertandingan sudah kembali on fire," lanjutnya. Sementara itu, newcomers Berry/Hardianto yang tampil memukau juga diharapkan kembali memperlihatkan sentuhan terbaiknya. Empat kali mencapai semifinal turnamen grand prix ataupun super series plus dua gelar di Malaysia Masters dan Thailand Open Grand Prix Gold menjadi bukti nyata mereka sudah cukup padu. "Kami beda umur dua tahun, saya 26, Hardi 24, tapi ini bukan menjadi penghalang," terang Berry. Pembagian strategi rotasi yang berimbang dinilai mereka cukup efektif dalam mendulang prestasi terbaik. Pada BIOSSP kali ini, keduanya sudah siap 100 persen dalam mempersembahkan penampilan terbaik. Namun, mereka paham bahwa persaingan di ganda putra cukup sengit. Di babak pertama main draw, keduanya sudah dinanti pasangan veteran Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Berry/Hardi yang tahun ini mulai menanjak peringkat BWF nya akan menghadapi pasangan nomor 2 dunia. "Tentu tidak mudah, saya pribadi ingin berjuang lebih all out saja," timpal Hardianto. Tahun lalu,Hardianto berpasangan dengan Kenas Adi. Sedangkan Berry yang tampil bareng Rian Agung Saputro. Keduanya sama-sama mentok di babak pertama. Program latihan masing-masing nomor terus dimaksimalkan tim pelatih. Di lokasi yang sama, tim tunggal putra menjalani latihan fisik dengan bermain sepak bola gembira di lapangan depan Hall bulu tangkis Cipayung. Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Firman Abdul Kholik, M. Bayu Pangisthu dan sejumlah tunggal putra junior bermain sepak bola mini. Latihan tersebut dinilai cukup ampuh mendongkrak stamina mereka. Selain itu aspek refreshing menjadi poin penting yang hendak mereka dijalankan. Tetapi, kemarin pagi, tidak terlihat sosok Ihsan Maulana Mustofa yang baru pulih dari cedera engkel kanan. Kemarin dia berlatih terpisah di gym pelatnas Cipayung. (jpnn/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait