Ada ‘Pelangi’ di Pangrango

Sabtu 07-09-2019,03:41 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

BOJONEGARA – Lingkungan RW 02, Kampung Pangrango, Desa Lambangsari, Kecamatan Bojonegara, berubah. Kini, rumah-rumah warganya terlihat lebih semarak. Cerah. Tembok rumah di perkampungan itu telah dicat dengan bermacam warna. Ada juga tembok rumah yang dipenuhi dengan grafiti. Kerelaan warga RW 002, Kampung Pangrango, menyediakan tembok rumahnya dicat dan digambar itu bentuk dukungan terhadap kampungnya mengikuti Lomba Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. “Kita sepakat bersama warga untuk membuat Kampung Pelangi,” kata Kepala Seksi Pemerintahan Desa Lambangsari Gausul Alam kepada Radar Banten di ruang kerjanya, Jumat (6/9). Ia mengutarakan, pengecatan tembok rumah warga Pangrango itu dilaksanakan serentak pada Minggu (1/9). Warga bergotong royong mengecat dan membersihkan lingkungan Pangrango. Para pemuda diberi tanggung jawab mengecat dan membuat grafiti. “Selain kompak, pemuda di sini (Kampung Pangrango-red) juga kreatif dan berbakat jadi pelukis,” kata Gausul menilai. Pantauan Radar Banten, kemarin, kampung pelangi di Pangrango memang baru terlihat di salah satu gang perkampungan itu. Tembok rumah warganya dipenuhi cat warna-warni. Di Pangrango, setidaknya ada tiga gang. “Rencananya, semua rumah warga di semua gang dicat,” tegas Gausul. Katanya, warga Pangrango antusias dan mendukung penuh ketikutsertaan kampungnya mengikuti perlombaan yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, dan Polda Banten itu. Setiap agenda kerja bakti dilaksanakan, sebulan sekali, Pangrango yang dihuni oleh sekira 45.000 jiwa dari 700 kepala keluarga (KK) jadi tampak lebih ramai. Hampir semua warganya aktif terlibat gotong royong. “Wah, itu ramai banget, pagi-pagi pada bersih-bersih,” ungkap Gausul. Kendati pembenahan telah dilakukan, Gausul mengakui, Pangrango belum bisa melengkapi empat persyaratan Lomba Kampung Bersih dan Aman. Yakni, memiliki tersedia tempat pembuangan sampah (TPS), sistem keamanan lingkungan (siskamling), kelompok pemuda sadar hukum, dan kelompok sadar lingkungan. “Kita baru ada siskamling. Itu juga pos gardunya belum ada,” ujarnya. Di Pangrango, memang belum ada pos ronda. Namun, menurut Gausul, setiap malam selalu ada warga yang bergadang menjaga keamanan kampung. “Pasti kami lengkapi (persyaratan Lomba Kampung Bersih dan Aman-red), soalnya optimistis bisa jadi juara,” tandasnya. Wahab, warga RW 02, Kampung Pangrango, membenarkan kegiatan siskamling di kampungnya sangat aktif. “Kita mah enggak ada gardunya juga tetap semangat. Kalau buat kampung mah pasti kami kompak,” serunya. Akan tetapi, ia berharap, pos ronda dibangun di kampungnya. Serta, tempat atau bak penampungan sampah. (mg06/don/ira)

Tags :
Kategori :

Terkait