UNTUK pertama kalinya sepanjang 2019, sektor tunggal putri punya dua wakil di babak perempatfinal. Akhirnya Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani mampu bertahan di Chinese Taipei Open, usai rentetan prestasi buruk yang mereka raih. Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, tunggal putri punya kans untuk bertahan. Di babak 16 besar yang digeber di Taipei Arena, Taipei, kemarin, kedua pemain tersebut tidak menemui hambatan berarti dalam meraih kemenangan. Duet antara pemain pelatnas, Fitri vs Ruselli Hartawan berjalan cukup sengit dengan skor akhir 24-22, 21-18. Sedangkan Jorji, sapaan akrab Gregoria, menang mudah atas pebulu tangkis Swiss Sabrina Jaquet 21-10, 21-15. Tetapi mari lupakan itu, sebab, lawan yang akan dihadapi Jorji hari ini patut diwaspadai. Unggulan kelima tersebut bakal bertemu dengan Sung Ji Hyun untuk yang keempat kalinya. Secara head to head, tunggal putri Korea Selatan itu unggul 2-1 atas Jorji. Pemain kita hanya pernah sekali mengambil kemenangan di Asian Games tahun lalu lewat rubber game ketat 21-13, 8-21, 21-18. Pertemuan terakhir dengan unggulan keempat itu terjadi di Thailand Open 2019. Saat itu Jorji kalah straight game. Untuk menang atau memenuhi target juara, Jorji harus berjuang. Tidak akan mudah lantaran pemain Korsel terkenal akan kecepatan dan kelincahan di lapangan. “Jorji memang cuma pernah menang di Asian Games saja, turnamen lain di luar itu kalah. Tapi saya mikir satu per satu. Kans menang tetap ada,” ujar Minarti Timur, asisten pelatih tunggal putri. Peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 itu cukup optimistis. Karena sejak kedatangan Rionny Mainaky sebagai pelatih kepala sektor ini, ada perubahan yang bagus dalam pola permainan mereka. Minarti mengambil contoh ketika Jorji kontra pemain nomor tujuh dunia Ratchanok Intanon di Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia. Nyaris saja dia membuat kandas juara dunia 2013 tersebut dalam dua game langsung. “Cuma ya itu, masih terlalu gampang buang-buang poin. Kalau sudah unggul malah buru-buru ingin mematikan dan hasilnya nggak sesuai harapan,” jelas Minarti. Jika berhasil menang, lawan di babak semifinal memang tidak akan lebih mudah. Antara An Se Young (Korsel) atau Nitchaon Jindapol (Thailand). Yang pasti Jorji punya rekor keunggulan tipis terhadap dua pemain ini. Sementara itu, Fitri bakal berhadapan dengan Supanida Katethong. Mereka sudah lama tidak bertemu. Satu-satunya sejarah pertandingan antara kedua pemain ini terjadi di level international challenge dengan kemenangan di tangan Fitri. Tidak dipungkiri jika kita berharap pemilik gelar Thailand Masters itu untuk mengulang hasil yang sama. Wakil Indonesia lainnya masih bertahan. Di tunggal putra satu-satunya wakil Indonesia Shesar Hiren Rhustavito, meraih hasil manis di babak 16 besar. Ia berhasil menumbangkan juara bertahan, Lee Zii Jia, yang berasal dari Malaysia secara straight set dengan skor 21-16 dan 22-20. Di babak perempatfinal Shesar akan bertemu wakil Thailand Tanongsak Saensomboonsuk. Tanongsak lolos usai menang atas pebulutangkis Prancis Lucas Claerbout dengan skor 21-13, 22-20. Sedang unggulan pertama ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu melaju ke babak 8 besar usai mengalahkan kompatriot mereka, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta 21-14, 21-16. Sedangkan ganda campuran punya tiga pasangan di laga hari ini, yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, dan Hafiz Faizal/Gloria E. Widjaja. (jpg/apw)
Chinese Taipei Open: Jorji, Ayo Juara!
Jumat 06-09-2019,04:20 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :