Kasus Ustaz Tewas Disiram Air Keras: Pelaku Kesal Kerap Dituduh Selingkuh

Rabu 04-09-2019,06:05 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGERANG-Warga Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang merasa kehilangan, atas meninggalnya ustaz Hasanudin. Apalagi, sang ustaz meninggal dunia dengan cara tragis. Disiram air keras. Pelakunya, Romli. Kekasih gelap YTH, istri Hasanudin. Romli (33) buka suara. Ia mengaku sakit hati dengan Hasanudin, karena sering dituduh membawa pergi istrinya. Romli menyangkal, jika dirinya membunuh Hasanudin hanya karena ingin memiliki YTH. Aksi kejinya itu didasari adanya tuduhan dari korban kepada dirinya. Karena menurut pengakuan Romli, Hasanudin mengetahui jika ia dan YTH pernah mempunyai hubungan spesial. Sebelum Hasanudin menikahi YTH. "Saya menyiram korban dengan air keras, karena saya sakit hati selalu dituduh membawa istri korban. Padahal, jika pergi dari rumah, istri korban tidak pernah dengan saya. Saya tidak tahu dia pergi ke mana,"ujar Romli saat ditanya Tangerang Ekspres di Aula Polres Metro Tangerang Kota, Selasa (3/9). Ia juga mengakui punya hubungan khusus dengan YTH. Walaupun sudah menjadi istri Hasanudin, Romli masih menjalini hubungan di belakang Hasanudin. Walaupun sebenarnya Hasanudin sudah mencurigai hubungan terlarang Romli dan YTH. "Saya memang ada hubungan dengan istri korban. Tapi sempat hilang komunikasi. Tetapi saya kembali bertemu YTH setelah menjadi istri Korban. Tetapi saya membunuh korban bukan karena ingin memiliki YTH, melainkan saya kesal karena sering dituduh,"ungkapnya. Dalam peristiwa ini, Polsek Teluknaga telah menangkap Romli dan AG (16). Dalam kasus ini, AG diajak Romli untuk menghabisi Hasanudin. AG yang diboceng Romli, membawa seember air keras. Kamis (29/8) malam, Hasanudin yang pulang dari mengajar cegat Romli dan AG. Keduanya sempat cekcok di pinggir jalan. Lalu, AG menyiramkan air keras ke tubuh Hasanudin. Sang ustaz dilarikan ke rumah sakit. Namun, luka di sekujur tubuhnya sangat parah dan jiwanya tidak tertolong. Menurut Kapolsek Teluknaga AKP Dodi Abdulrohim, keduanya ditangkap setelah adanya laporan dari keluarga Hasanudin. Kedua pelaku juga sempat melarikan diri, tetapi tim dari Polsek Teluknaga berhasil menangkap pelaku. Romli ditangkap di Pulau Untung Jawa. Sementara AG ditangkap di rumahnya, di Kosambi, Kabupaten Tangerang. Dodi menjelaskan, Romli dan AG adalah teman nongkrong. Karena mendengar cerita Romli akhirnya AG mau membantu untuk membunuh Hasanudin dengan air keras. Air keras tersebut telah disiapkan Romli di rumahnya. Karena sebelumnya ia pernah bekerja di peleburan besi di Teluknaga. "Peristiwa ini memang sudah direncanakan oleh kedua tersangka," kata Dodi. Ketika ditanya, apakah ada peran YTH dalam peristiwa ini, Dodi yang baru menjabat Kapolsek Teluknaga sepekan, masih mendalami peran YTH. Wanita itu masih harus wajib lapor. "Kalau istri korban masih kita dalami. Yang jelas YTH kita lakukan wajib lapor untuk dilakukan pemeriksaan,"pungkasnya. Dalam kejadian tersebut polisi berhasil mengamankan 1 buah peci dengan kondisi rusak, 1 buah sarung dengan keadaan rusak, baju koko warna hijau 1 buah dengan kondisi rusak dan juga 1 buah ember kecil di mana ember tersebut digunakan pelaku untuk menyiram korban. "Untuk pasal yang dikenakan, keduanya dikenakan pasal pembunuhan berencana dan pengeroyokan sebegaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP junto. Pasal 17 ayat (2) ke 3 KUHP dengan hukuman penjara seumur hidup. Untuk AG sama hukumannya, tetapi nanti akan dikenakan pasal di bawah umur," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait