KPK OTT Bupati Muara Enim, Anak Bupati Sebut Ayahnya Dijebak

Rabu 04-09-2019,04:00 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA -- Tim Satgas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin (2/9) malam. Kali ini, operasi senyap dilakukan di Palembang dan Muara Enim, Sumatra Selatan "Ya benar, KPK telah membawa empat orang ke Jakarta dari kegiatan tangkap tangan yang dilakukan kemarin di Palembang dan Muara Enim, Sumsel," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan seperti dikutip Republika.co.id, Selasa (3/9). Empat orang yang diamankan tersebut terdiri dari unsur kepala daerah, pejabat pengadaan dan rekanan swasta. Mereka adalah Bupati Muara Enim H Ahmad Yani, pejabat di Dinas PU Bina Marga dan seorang pengusaha. Diduga, lanjut Basaria, terdapat transaksi antara pihak pejabat pemkab dan swasta terkait proyek pembangunan di sana. KPK juga mengamankan sejumlah uang sekitar 35 ribu dolar AS. Tim satgas juga menyegel sejumlah ruangan, salah satunya kantor Bupati Kabupaten Muara Enim yang berlokasi di gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Muara Enim. "Ada sejumlah ruangan yang disegel di Sumsel. Kami ingatkan agar pihak-pihak di lokasi tersebut tidak merusak atau memasukin zona tersebut," tutur Basaria. Saat ini, pihak yang diamankan dalam proses pemeriksaan intensif di Gedung KPK. Sesuai hukum acara KPK, memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status yang diamankan. " Akan kita disampaikan informasi lebih rinci melalui konferensi pers di KPK," ujar Basaria. Sementara itu, Anak Bupati Muara Enim Ahmad Yani, Naufal menyebut ayahnya dijebak dalam OTT oleh KPK di kantor Bappeda Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (2/9). Naufal tak menjelaskan lebih lanjut jebakan yang dimaksud, namun ia membantah dugaan OTT tersebut. "Kami menganggap ini dijebak. Jika ada oknum yang menyebarluaskan informasi tidak benar tolong diklarifikasi dulu," ujar Naufal di Palembang seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (3/9). Naufal mengatakan, ayahnya sedang mengadakan rapat rutin mingguan ketika KPK datang ke kantor Bappeda Kabupaten Muara Enim yang menjadi kantor sementara bupati. Ia mengklaim ayahnya yang saat ini berada di Jakarta hanya menjadi saksi dalam kasus korupsi yang tengah diselidiki KPK, bukan karena OTT. "Ayah saya di Jakarta dalam rangka jadi saksi kasus yang sedang diselidiki KPK," katanya. Kendati demikian, lanjut Naufal, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum pada KPK. Ia juga menyatakan tetap mendukung ayahnya yang terakhir kali memberi kabar pada Senin (2/9) sore kemarin. "Kami tidak ingin membesar-besarkan masalah ini karena kami masih menunggu klarifikasi," tambah Naufal. Sementara sejak Selasa pagi tadi, kediaman Ahmad Yani terlihat ramai dikunjungi beberapa tamu yang membawa mobil. Namun tidak diketahui aktivitas di dalamnya. KPK sebelumnya membenarkan telah menangkap Bupati Muara Enim, Sumatra Selatan Ahmad Yani dalam OTT, Senin (2/9). Kepala daerah hasil Pilkada Kabupaten Muara Enim 2018 tersebut ditangkap bersama tiga orang lainnya dari berbagai unsur, termasuk pihak swasta.KPK menduga terdapat transaksi antara pihak pejabat pemerintah kabupaten dengan pihak swasta terkait proyek pembangunan di sana. menyita barang bukti mata uang dollar Amerika Serikat dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan di Muara Enim dan Palembang, Sumatera Selatan. Uang itu diduga terkait suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum setempat.(rep/cnn/ant)

Tags :
Kategori :

Terkait