Aplikasi transportasi berbasis online sedang gencar-gencarnya menggalakkan transaksi nontunai. Salah satunya, Go-Jek dengan fitur Go-Pay. Hal itu dilakukan seiring dengan tren pembayaran nontunai yang terus berkembang dalam mendukung ekosistem digital Indonesia. VP Marketing Go-Jek Indonesia Pingkan Irwin mengungkapkan, transaksi digital melalui Go-Pay di aplikasi Go-Jek memiliki porsi lebih dari 50 persen dari keseluruhan pembayaran. ”Trennya sangat bagus. Transaksi pengguna Go-Pay terus meningkat karena sampai sekarang ada lebih dari tujuh bank yang bekerja sama dengan Go-Jek,” ujar Pingkan setelah peluncuran program Go-Jek Ramadan Tanpa Batas di Surabaya kemarin (7/6).
Secara nasional, pada 2016 jumlah unduhan aplikasi tersebut mencapai 20 juta kali. Hingga saat ini, jumlah unduhannya meningkat dua kali lipat mencapai 40 juta kali. Dia menambahkan, meskipun bukan yang pertama masuk ke pasar, Go-Pay telah memiliki tempat di kalangan masyarakat dengan berbagai inovasi pembayaran yang ditawarkan. ”Sekarang kami adalah perusahaan online yang mempunyai keterkaitan dengan hampir semua bank di Indonesia, direct debit, top up dari driver, dan person-to-person transfer,” jelasnya.
Menurut dia, hal penting untuk perusahaan adalah dapat mengedukasi tentang cara menggunakan layanan Go-Pay dan kemudahan yang diberikan untuk melakukan transaksi tanpa batasan waktu dan lokasi. ”Go-Pay jadi sepopuler ini karena dari servis kami sendiri banyak promo yang mendukung. Jadi, pengguna Go-Pay berkembang pesat,” katanya.
Regional Marketing East Java Bayu Wibowo mengucapkan, penggunaan Go-Jek untuk pasar di Jatim, terutama di Surabaya, sangat meningkat. ”Karena kebutuhan market-nya sangat potensial. Jadi, pada Ramadan ini kami menambahkan kolaborasi dengan Blue Bird juga untuk kami cover kebutuhan pasar yang meningkat itu,” ujarnya. (car/c25/sof)