Koperasi Harus Lakukan Inovasi

Jumat 23-08-2019,06:38 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIKUPA – Kabupaten Tangerang memiliki 1.232 koperasi dimana sebanyak 301 masuk kategori tidak aktif. Sedangkan hanya 300 koperasi masih terbilang aktif adapun sisanya sebanyak 631 koperasi masih dalam tahap revitalisasi. Hal tersebut dilihat dari indikator jumlah anggota, laporan keuangan serta aktivitas usaha. Asisten Deputi (Asdep) Tata Laksana Kementerian Koperasi danUsaha Mikro Kecil  (Kemkop-UMK), Muhammad Hanafi mengatakan, perkembangan teknologi mengubah arah baru sektor bisnis koperasi menjadi lebih banyak menangkap peluang. Karenanya, koperasi yang berinovasi dapat bertahan dengan mengalami pertumbuhan yang signifikan. “Sekarang laporan keuangan koperasi saja sudah bisa dikerjakan secara real time atau langsung. Sektor bisnis koperasi jenis apapun sekarang bisa menangkap peluang usaha dengan mudah asalkan cepat beradaptasi. Salah satunya dapat dipacu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi,” katanya saat sambutan di seminar arah baru bisnis koperasi yang dilaksanakan di Gerai Tangerang Gemilang, Kecamatan Cikupa, Kamis (22/08). Ia mengungkapkan, kerapkali dalam upaya revitalisasi koperasi dari sektor bisnis dapat diandalkan sistem pemasaran dengan online. Dimana, produk hasil koperasi dipasarkan melalui media sosial hingg pusat perbelanjaan di dunia maya. Menurutnya, pemasaran dengan metode tersebut dapat menekan biaya pemasaran namun menghasilkan banyak keuntungan. “Jangan sampai semua koperasi di Tangerang mengalami kemerosotan. Baik jumlah ataupun pendapatan. Saya kasih tipsnya, dengan memanfaatkan teknologi apalagi kemudahan akses informasi dapat menjadi andalan untuk pertumbuhan koperasi,” jelasnya. Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyied mengatakan dalam siaran persnya, seminar nasional perihal arah bisnis baru koperasi dapat dijadikan sebagai modal dasar untuk mengembangkan keberadaan koperasi. Menurutnya, keberadaan koperasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Tangerang. Selain itu, pemkab sudah meluncurkan program dimana produk pertanian dipasarkan koperasi. “Ini untuk menjadi mitra apalagi koperasi ini akan disandingkan dengan aspek pertanian, mudah-mudahan konsep pertanian ini yang menjadi konsep Pak Bupati untuk mengembangkan dari sisi palawija holtikultura,” papar mantan gelandang serang Persita. Maesyal berharap, sisi ekonomi kerakyatan masyarakat bisa terwadahi melalui koperasi sehingga tidak lagi mengandalkan sektor industri karena keterbatasan lapangan pekerjaan. Selain itu, pemkab mendorong iklim koperasi untuk dapat berinovasi serta cepat beradaptasi salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. “Mungkin selain ndustri ada potensi-potensi lain di Kabupaten Tangerang yang bisa dijadikan centra atau aktifitasnya nanti adalah di koperasi. Pak Bupati terus mendorong terciptanya iklim bisnis yang baik untuk pertumbuhan koperasi,” tukasnya. Senada, Presiden Direktur Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (BMI) dan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia, Kamarudin Batubara mengatakan, semua koperasi harus memiliki koperasi konsumen, koperasi peternakan, juga koperasi pertanian. “Kami sudah melangkah kesana bahkan nanti koperasi konsumen kita adalah sebuah minimarket dan itu adalah cita-cita koperasi. Insya Allah koperasi peternakan dan pertanian dapat segera terwujud dengan menyelipkan infaq, zakat, dan sodaqoh di dalamnya,” tukasnya melalui siaran perssnya. (mg-10/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait