Tangkal Narkoba Dari Berbagai Sisi

Selasa 06-06-2017,05:52 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Bidang Partisipasi dan Pembangunan Masyarakat Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Ciputat menyelenggarakan ngabuburit tanpa narkoba, yang dikemas dalam bentuk seminar, Senin (5/6) di gedung Student Center UIN, Ciputat, Kota Tangsel. "Ini merupakan salah satu dari program kerja kami. Masyarakat yang disentuh yaitu generasi muda yaitu siswa dan mahasiswa. Mengingat penyebaran narkoba kepada kalangan muda sebagai generasi tonggak penerus bangsa rentan terjadi, edukasi seperti inilah yang kami galakan," ungkap Faiz, Kepala Bidang Partisipasi dan Pembangunan Masyarakat. Seminar tersebut dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari siswa dan mahasiswa. AKBP Heri Istu Kepala Badan BNN Kota Tangsel mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut, menurut Heri penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja rentan terjadi, maka bentuk preventif semacam ini perlu diadakan. "Angka penyalahgunaan narkoba di Tangsel cukup meningkat tiap tahunnya, semenjak jajaran Polres Kota Tangsel ikut mengungkap, angka pelaku yang terungkap cukup banyak," ujarnya. Ia berharap dengan adanya peran mahasiswa dalam membantu menekan peredaran dan penyalahgunaan narkoba sehingga narkoba di Kota Tangsel dapat berkurang. "Dengan peran serta semua pihak termasuk mahasiswa dan kalangan kampus peredaran narkoba berkurang," imbuhnya. Sementara itu, Dewan Kesenian Tangsel Kusen menjelaskan, bahwa penyalahgunaan narkoba dapat dilawan melalui kesenian, dengan sejumlah tulisan-tulisan ataupun dengan bentuk kreatifitas lain yang mengajak untuk secara bersama menanggalkan narkoba. "Lewat cara kesenian, generasi muda menjadi cerdas dan berwawasan, serta tahu mana pergaulan yang negatif, dan merugikan," tutupnya. Kampung Antinarkoba Ditambah Selain melalui seminar, pencegahan Narkoba juga dilakukan BNN Kota Tangsel dengan membentuk Kampung Antinarkoba. Ini dibuat untuk mempersempit peredaran narkoba. Kepala BNN Kota Tangsel AKBP Heri Istu mengatakan, sebelumnya mereka sudah membentuk Kampung Antinarkoba, di kawasan Ciputat. Pada Rabu (24/5),  sarana itu ditambah dengan, meresmikan Kampung Margajaya, Kelurahan Pakulonan, Serpong Utara sebagai Kampung Antinarkoba. Menurutnya, sarana ini dibuat agar perang melawan narkoba berhasil. Karena, keberhasilan itu membutuhkan dukungan dan komitmen bersama masyarakat. Di Kampung Antinarkoba itu dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Antinarkoba. “Satgas anti narkoba terdiri dari 20 orang. Dalam melaksanakan tugasnya, Satgas akan fokus mengawasi kondisi lingkungannya. Jika terdapat hal yang disinyalir  berkaitan dengan narkoba, dengan segera Satgas akan melaporkannya untuk segera dilakukan penindakan,” katanya kepada Tangerang Ekspres. Tindakan tegas akan dilakukan BNN Kota Tangsel ketika terdapat laporan dari Satgas. Keberadaan Satgas juga dinilai efektif mengawasi peredaran narkoba di wilayahnya. Satgas, secara tugas bersentuhan langsung dengan lingkungan tempat tinggalnya. “Satgas dibentuk dari perwakilan masyarakat sekitar yang memiliki komitmen yang sama memerangi narkoba. Saat ini kita masih dalam kondisi darurat narkoba. Tiap hari, di Indonesia 30 nyawa hilang akibat narkoba,” tambahnya. Komitmen dalam meberantas narkoba juga didukung penuh Pemkot Tangsel. Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengungkapkan, berbagai tindakan pemberantasan narkoba yang dilakukan menjadi motivasi Pemkot Tangsel untuk secara aktif megentaskan peredaran narkoba di Tangsel lewat Satgas dan deklarasi kampung anti narkoba. Walikota kelahiran Banjar, Jawa Barat, ini juga menegaskan agar Satgas dapat memiliki komitmen dalam memberantas narkoba. Ia menambahkan, upaya pencegahan dini juga mesti diterapkan Satgas kepada masyarakat. Masyarakat, lanjut Airin, harus mendapat informasi yang memadai tentang bahaya narkoba. “Satgas bisa menjadi role-model yang menyampaikan bahaya narkoba kepada masyarakat. Dari Satgas antinarkoba ini diharapkan ada hasil yang baik dan positif bagi lingkungannya,” imbuhnya. Kini, kampung Margajaya telah resmi memiliki Satgas dan menyatakan diri sebagai kampung antinarkoba. Kampung Margajaya dipilih karena dinilai rentan menjadi tempat ‘aman‘ peredaran narkoba. Camat Serpong Utara Bani Khosyatullah menjelaskan, Kampung  Margajaya dinilai rentan karena kebanyakan warga yang tinggal adalah para pekerja di sekitar tempat komersial kawasan Alam Sutera. Kemajemukan itu yang menurutnya menjadi kerentanan. Ditambah, akses masuk ke kampung itu hanya satu. Sehingga, tak menutup kemungkinan kondisi lilngkungan itu dimanfaatkan untuk kepentingan pengedar dan pengguna narkoba. “Masyarakat di Margajaya sudah sangat heterogen banyak yang mengekos dengan usia-usia produktif.  Terbilang rentan menjadi tempat peredaran narkoba. Nantinya, Satgas ini untuk mengantisipasi dan menyempitkan ruang gerak narkoba. Dengan berkoordinasi dengan Polsek Serpong dan BNN Tangsel, Satgas memantau hal yang berkaitan dengan narkoba. Komitmen kita, sikat habis narkoba,” tutup Bani yang juga mantan Camat Setu itu. (mg-22/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait