DIWARNAI beberapa insiden adu mulut antar pemain laga ujicoba Persita kontra Pro Duta di Stadion Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta berakhir imbang tanpa gol, 0-0. Dari pertandingan, Sabtu (3/6) malam itu Skuat Pendekar Cisadena mendapat pelajaran berharga menghadapi tim berkarakter keras seperti tim berjulukan Kuda Pegasus tersebut. "Pertandingan ini benar-benar jadi pengalaman berharga buat pemain bagaimana menghadapi tim berkarakter keras, ini belum dialami pemain di Grup 2. Pro Duta tampil dengan pressing ketat dan keras, ini bekal jika kami lolos ke putaran kedua menghadapi tim asal Sumatera yang karakternya mirip Pro Duta," jelas Bambang Nurdiansyah, Pelatih Persita usai laga. Pada pertandingan, Sabtu malam itu pelatih yang akrab disapa Banur memenuhi janji memainkan pemain cadangan dan pelapis di babak pertama. Hanya ada nama Rian Miziar, M. Diksi Hendika dan Reky Rahayu di pos pertahanan dengan status pemain utama. Teja Ridwan, M. Adnan, Henry Rivaldi, Amry Alamsyah, Andika Dian, Iqbal, Rico Sanjaya dan M. Toha melengkapi 11 pemain tim Ungu di babak pertama. Pada 10 menit awal laga, pemain Persita belum mampu beradaptasi dengan lapangan, sehingga skuat besutan Eladio Rojas mampu menekan pertahanan tim Ungu. Kondisi lapangan yang tak rata di stadion yang menjadi kandang Pro Duta di Liga 2 tersebut menambah sulit pemain bermain sesuai intruksi pelatih. Tapi selepas 10 menit, Henry Rivaldi dkk mulai tampil dengan baik. Terbukti beberapa kali pemain Persita mampu menembus pertahanan Donny Fernando Siregar dkk. Bahkan tiga peluang emas didapat pemain Persita namun dapat dihalau pemain belakang dan kiper Pro Duta. "Grafik penampilan pemain muda sangat terlihat, dan kalau lapangan bagus saya kira mereka akan memberi kesulitan yang lebih banyak buat Pro Duta. Secara permainan saya puas dengan pemain di babak pertama," jelas Banur. Di babak kedua Persita yang menampilkan kekuatan utama minus Egi Melgiansyah dan Sirvi Arvani tampil lebih dominan. Sepanjang 20 menit awal gawang Pro Duta digempur Heru Setyawan dkk dan tim Ungu bermain separuh lapangan. Tercatat hanya sekali Pro Duta membahayakan pertahanan Persita. Namun serangan balik yang dilakukan tak sampai ke gawang Persita. Ledi Utomo dapat menghalau serangan yang dilancarkan pemain klub yang sebelumnya bermarkas di Stadion Teladan Medan itu. Sayangnya, insiden keributan yang diprovokasi oleh sikap pelatih Pro Duta Eladio Rojas membuat laga harus dihentikan di menit 63. Pelatih asal Argentina itu masuk ke dalam lapangan saat pemain terlibat adu mulut. "Sikap seperti itu tidak dibenarkan, seorang pelatih masuk dalam lapangan saat pertandingan sedang berlangsung dan melakukan provokasi. Apapun yang terjadi di lapangan ada wasit yang memimpin pertandingan, pelatih asing semestinya paham ini," jelas Banur. (apw)
Pengalaman Berharga
Senin 05-06-2017,04:50 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :