Seorang remaja berinisial PMA (15) menjadi korban persekusi oleh sejumlah oknum anggota organisasi masyarakat (Ormas). Sampai hari ini (2/6) dia masih berada di safe house milik polisi. Menurut anggota Lembaga Bantuan Hukum GP Ansor, Achmad Budi Prayoga, perasaan takut masih dirasakan keluarga PMA usai insiden persekusi tersebut.
"Keluarga pasti takut. Karena secara psikologis mereka terindimidasi," ucap Budi ketika dikonfirmasi, Jumat (2/6) Namun kata dia, kondisi PMA saat ini dalam keadaan sehat secara fisik. Meski masih merasakan trauma dan takut. Budi mengaku pihaknya prihatin dengan tekanan yang dilakukan sejumlah oknum kepada korban yang masih berada di bawah umur. Karena, kata budi Apalbila PMA melakukan kesalahan, seharusnya ditegur secara baik-baik tanpa adanya intimidasi dan tindakan fisik.
"Kita prihatin dengan cara-cara penyelesaian kasus ini, terutama terhadap korban yang usianya masih muda. Jadi, harusnya dilakukan tabayun, klarifikasi yang baik," paparnya.
Diketahui, PMA adalah korban persekusi sekelompok massa yang diduga simpatisan salahsatu ormas di Cipinang Muara, Jakarta Timur. Status korban yang disampaikan di Facebook dianggap telah menghina Habib Rizieq Shihab.
Atas kejadian itu, sebanyak dua orang berinisial U alias MH dan M ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur. Keduanya diduga terlibat langsung melakukan persekusi ini. (elf/JPG)