SERANG – Akhir libur lebaran, kawasan wisata Anyer, Kabupaten Serang, Minggu (9/6) dibanjiri wisatawan. Dampak bencana tsunami akhir Desember 2018 tak menyurutkan niat pengunjung untuk berlibur di pantai. Diketahui, pascabencana tsunami Selat Sunda, kondisi pariwisata di Banten khususnya di Anyer hingga Carita, Kabupaten Pandeglang, sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan pantauan di beberapa lokasi wisata, mulai sekira pukul 08.00 WIB, ribuan kendaraan roda dua dan roda empat wisatawan baik lokal maupun dari luar Banten mulai memenuhi jalur Anyer-Labuan. Bahkan kerap terjadi kemacetan akibat dari keluar masuk kendaraan yang akan parkir menuju lokasi wisata. Anggota polisi juga harus turun tangan untuk melancarkan arus lalulintas. Sementara itu, di lokasi pantai, ribuan wisatawan juga memadati areal pantai, mulai dari Pantai Tambang Ayam, Pantai Sambolo I dan II, dan Pantai Pasir Putih. Momen lebaran kali ini juga membuat kawasan wisata Anyer yang semula lumpuh akibat dampak tsunami yang terjadi pada akhir 2018 kembali bergeliat. Salah satu pengunjung asal Taktakan, Kota Serang, Dadang Ibnu Abas mengaku dirinya berwisata ke Anyer untuk menghabiskan waktu libur lebaran bersama keluarga. “Yah, buat ngisi liburan aja mas. Lagian kan sekarang Anyer sudah aman, dan ini buktinya banyak yang detang,” katanya saat ditemui di pantai Tambang Ayam. Menurut dia, kondisi Anyer saat ini sudah aman dan jauh dari bencana. Ia juga berharap para wisatawan untuk tidak takut lagi berlibur ke kawasan Anyer maupun Carita. “Sudah aman, nggak usah takut,” ujarnya. Senada dikatakan Imas, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat. Kata dia, awalnya masih takut untuk berlibur ke Anyer. Namun, anggapan tersebut hilang setelah datang dan melihat langsung kondisi wisata. “Yah awalnya sih takut, apalagi kan belum satu tahun bencananya. Tapi kalau dilihat-lihat sih sekarang udah aman kayaknya. Yah alhamdulillah mudah-mudahan nggak ada bencana lagi,” katanya yang mengaku membawa keluarga besarnya ke Anyer. Banyaknya wisatawan yang datang juga membawa berkah tersendiri bagi pedagang kaki lima. Seperti halnya Nur, penjual baju di Pantai Sambolo I. Dirinya mengaku jika dirinya sempat gulung tikar lantaran lumpuhnya pariwisata pasca tsunami. “Kalau dulu sebelum tsunami mah ada aja yang datang. Pas sudah tsunami sepi,” ujarnya. Ia juga mengaku, sempat berhenti berjualan pakaian dan beralih menjadi penjual makanan kecil keliling. “Yah sempet gulung tikar, abis nggak ada wisatawan yang datang. Buat nutupin saya jualan makanan roingan keliling kampung,” katanya seraya berharap momen lebaran ini menjadi momen kebangkitan pariwisata di Anyer. Di Kota Serang, pengunjung Pantai Gope di Pelabuhan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengalami kenaikan sekitar empat kali lipat. "Alhamdulilah selama libur lebaran ini, pengunjung mengalami kenaikan. Yang biasanya hanya 100 orang lebih, pascalebaran ini, perhari mengalami peningkatan hingga 400 orang lebih yang berkunjung," ujar salah satu pengelola Pantai Gope, Burhanudin kepada Banten Ekspres di sela-sela melayani banyaknya pengunjung, Minggu (9/6). Menurut dia, pengunjung kebanyakan berasal dari Kota dan Kabupaten Serang. Namun pada liburan ini ada juga pengunjung dari luar kota seperti Cilegon, Tangerang, dan Jakarta. Untuk fasilitas di dalam Pantai Gope, kata dia, tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Hanya menyajikan pemandangan pelabuhan dan nuansa pantai. "Masih pantai saja. Tapi, ada sih penambahan seperti tempat swafoto di mangrove, itu beda pengelola. Mungkin bayar. Kalau kita kan bayar juga 500 rupiah dan parkir gratis," tuturnya. Salah satu pengunjung dari Legok, Taktakan, Kota Serang Musonif mengatakan, baru pertama kali dirinya berkunjung ke Pantai Gope. Menurut dia, tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai di Provinsi Banten. Hanya saja tidak bisa untuk bermain air dan berenang. "Samalah dengan pantai-pantai lainnya, hanya biaya masuk ke pantai ini murah sekali dan parkir gratis," katanya bersama keluarga besarnya. Sementara itu, ribuan warga dari berbagai daerah memanfaatkan momen libur lebaran dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata di Kabupaten Lebak. Seluruh tempat wisata yang ada di Lebak seperti pantai selatan, curug, kebun teh, pemandian air panas alami sampai dengan waterboom ramai dikunjungi wisatawan. Pemantuan Banten Ekspres, di waterboom serta kolam renang Bina Insa Mandiri (BIM), puluhan ribu pengunjung yang berasal dari Lebak, Serang, Pandeglang, dan Tangerang nampak mendatangi wahana permainan keluarga yang berada di Kampung Cimesir, Kecamatan Rangkasbitung. Owner BIM, Asep Komar Hidayat mengatakan, sejak dibuka para hari pertama Idul Fitri sampai dengan hari Ini (Minggu 9/6), jumlah pengunjung mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan tiket yang disediakan sebanyak 45 ribu tiket, hampir 80 persen habis. "Sejak dibuka hari pertama, jumlah pengunjung setiap harinya makin meningkat. Bahkan tiket yang kita sediakan sebanyak 45 ribu tiket saat ini sudah hampir habis," kata Asep Komar Hidayat kepada Banten Ekspres, Minggu (9/6). Menurut Asep, mayoritas pengunjung yang datang ke waterboom berasal dari Tangerang, Pandeglang, dan Rangkasbitung. Demi kenyamanan pengunjung, pihaknya menyediakan tenaga medis dan kru sebanyak 60 orang, mulai dari tenaga parkir, kebersihan sampai dengan pengawas. Hal serupa juga terjadi di kawasan Pantai Bageudur, Kecamatan Malingping. Di lokasi ini, ribuan pengunjung tumpah ruah memadati pantai yang dikenal sangat eksotis serta memiliki pasir pantai yang sangat keras. Mumu Mahmudi, pengelola Pantai Bageudur mengatakan, meski ada isu hoak yang mengatakan jika di Pantai Bageudur terjadi pembantaian dan penganiayaan yang dilakukan oleh gangster, namun hal tersebut tidak mengurangi jumlah kunjungan wisatawan yang ingin menghabiskan masa liburan lebaran. "Sehari sebelum lebaran emang tersiar kabar hoak yang menyebutkan ada pembantaian oleh Gangster di Pantai Bageudur. Bahkan hoak tersebut ada media sosial seperti Facebook. Untunglah hal tersebut tak berpengaruh pada kedatangan penjungjung ke Pantai Bageudur," ungkapnya Mumu. Peningkatan jumlah pengunjung juga terjadi di pemandian air panas Tirta Lebak Buana(TLB) Kecamatan Cipanas. Di lokasi ini, mayoritas pengunjung datang dari Bogor dan Tangerang yang notabene adalah daerah perbatasan antara Kabupaten Lebak, Tangerang, dan Bogor. Sehingga, bukan hal yang aneh jika rata rata kendaraan yang datang berplat nomor F dan B. "Rata-rata pengunjung datang dari Bogor dan Tangerang. Estimasi kita, jumlah pengunjung yang datang mencapai dua puluh ribu pengunjung sejak pertama lebaran sampai habis masa cuti bersama," ucap Manik, koordinator TLB. Suhada, warga Tangerang yang membawa serta seluruh keluarganya ke pemandian Cipanas mengatakan, dia serta keluarganya mengunjungi pemandian air panas ini selain untuk rekreasi, juga pemandian air panas yang berasal dari mata air pegunungan itu dapat dijadikan pengobatan alternatif karena mengandung belerang. (tb-mg-04-mg-05-mam/tnt)
Pengunjung Banjiri Kawasan Wisata Anyer
Senin 10-06-2019,03:56 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :