Jaga Kondusifitas, Rangkul Ulama

Jumat 17-05-2019,06:27 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG-Polres Metro Tangerang Kota menggelar buka puasa bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Da'i Kamtibmas serta para Dewan Masjid se-Kota Tangerang di Aula Mapolres, Kamis (16/5). Dalam buka puasa bersama tersebut, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Abdul Karim, meminta para ulama bekerjasama membantu tugas polisi dalam menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah. Apalagi saat ini isu tentang people power begitu kencang. Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Abdul Karim mengatakan, polres sengaja mengundang para ulama untuk membangun komunikasi bisa bersama-sama membantu kerja polisi dalam menjaga keamanan wilayah. Karena Abdul Karim menyadari, polisi tidak bisa bekerja sendiri. Harus bersinergi dengan semua elemen masyarakat. "Kegiatan ini tidak hanya berbuka puasa bersama saja, melainkan menjalin silaturahmi dan sinergi dalam membantu tugas kepolisian dalam rangka menciptakan situasi kondusif, dengan beredarnya isu people power di kalangan masyarakat," ujarnya. Abdul yakin, peran ulama dan tokoh masyarakat selama ini, begitu besar sehingga Kota Tangerang dalam kondisi aman dan kondusif sejak sebelum pemilu maupun sesudah pemilu. "Mari sama-sama satukan visi, menolak people power. Di Kota Tangerang tidak akan bisa terjadi, karena semua sepakat untuk menolak adanya people power. Bahkan, semua eleman tidak ingin Kota Tangerang yang aman hingga hari ini, menjadi kisruh," lanjutnya. Kapolres mengaku sudah berkomuniksasi dengan MUI, FKUB, Dewan Masjid, serta Da'i Kamtibmas untuk bersama-sama menjaga Kota Tangerang. Bahkan semuanya sepakat menolak adanya gerakan people power yang bisa merugikan dan merusak kenyamanan Kota Tangerang. "Saya pastikan sampai saat ini Kota Tangerang masih terbilang kondusif," paparnya. Abdul menjelaskan, sebelum ada isu people power, telah melakukan upaya-upaya pencegahan dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat. Hal itu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk tidak termakan isu yang bisa memecah belah Kota Tangerang. "Kita sudah bergerak untuk melakukan pencegahan, semuanya sudah bergerak dan memberikan pemahaman di level masyarakat. Kalaupun ada oknum masyarakat yang tetap menjalankan gerakan people power, maka kami akan lakukan tindakan tegas agar tidak merembet ke mana-mana," ungkapnya. Abdul berharap, masyarakat bisa menahan diri sampai dengan 22 Mei. Ia mengajak semua elemen masyarakat Kota Tangerang, menyerahkan semua permasalahan yang berkaitan dengan Pemilu, kepada KPU dan Bawaslu. "Masalah Pemilu, mari kita serahkan kepada KPU dan Bawaslu untuk menyelesaikannya. Jangan sampai ada gerakan yang ingin memprovokasi, karena penetapan Presiden dan Wakil Presiden ada di ranah KPU. Lebih baik kita merangkul satu sama lain untuk menjaga keamanan Kota Tangerang," tutupnya. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait