Jumlah gol pilar Persita yang baru memasuki 6 gol membuat banyak pihak bertanya soal kualitas pemain lini depan tim Ungu dalam membobol gawang lawan. Namun demikian tak sedikit yang melihat ketajaman Pendekar Cisadane masih bisa ditingkatkan pada sembilan pertandingan yang tersisa. Seperti dikemukakan pengamat sepakbola Banten, Jalal Jalil yang menyebut materi pemain Persita tak diragukan memiliki kemampuan sebagai goal getter (pencetak gol). Hanya saja mantan bek Persita itu menilai kemapuan untuk menjadi pencetak gol tak keluar karena minimnya daya dukung saat menyerang. Ya, saat melakukan serangan, pemain yang ditugasi membuat gol seperti Sirvi Arvani, Andika Dian Sururi dan Aldi al Achya kesulitan mendapat pilihan dalam mencetak gol saat mendapat tekanan di pertahanan lawan. Yang terjadi pemain depan kerap berinisiatif melepaskan tendangan ke gawang meski peluang tak terlalu besar. "Itu terjadi karena pemain lini tengah Persita kerap telat memberikan support buat pemain depan sehingga bek lawan dengan mudah menjaga striker atau penyerang lain saat mendekati kotak penalti," ungkap Jalal Jalil. Padahal kata pengusaha di bidang travel dan restoran ini jika dukungan dari lini tengah datang tepat waktu diyakini bakal menambah tajam lini depan membuat gol. Minimal saat striker dan penyerang gagal di kesempatan pertama mereka punya kesempatan kedua karena bola tetap jatuh ke pemain tim Ungu. "Pemain depan Persita hanya satu kali mendapat peluang, kalau gagal ya harus kembali bertahan karena pemain lawan langsung menguasai. Tidak ada tekanan di lini depan saat pemain bertahan lawan menguasai bola," ujar Jajal. Lanjut Jalal, skuat asuhan Bambang Nurdiansyah itu sebenarnya juga punya kekuatan di lini tengah untuk bisa menjadi solusi dalam membuat gol. Baik dari pemain di sektor gelandang yang dihuni Egi Melgiansyah, Heru Setyawan dan Hari Habrian maupun dari pos sayap yang biasa diisi oleh M. Solechudin, Henry Rivaldi serta Rudi Setiawan. "Tapi saya lihat dalam beberapa pertandingan pemain tengah Persita seperti ragu-ragu untuk membantu serangan. Padahal melihat kekuatan lini belakang tim Ungu yang bagus dalam menggalang pertahanan pemain tengah Persita harusnya punya keberanian lebih untuk melakukan penetrasi ke pertahanan lawan," jabar Jalal. Jika itu dilakukan, Jalal memiliki keyakinan Persita tak akan kesulitan untuk mencetak banyak gol ke gawang lawan. Materi pemain Persita diyakini Jalal memiliki kemampuan yang baik dalam urusan membuat gol. Apa yang dikemukakan Jalal sebenarnya sudah dijalankan Persita saat jumpa Persika Karawang, 21 Mei lalu. Hanya saja semua baru bisa berjalan baik saat babak kedua, disaat skuat asuhan Suimin Diharja bermain dengan 10 pemain. "Dukungan dari lini tengah sudah berjalan sesuai yang diinginkan coach (pelatih, red) Banur -sapaan Bambang Nurdiansyah- hanya pemain belum memainkannya secara stabil dari awal babak pertama," tegas Wiganda Saputra, Asisten Pelatih Persita. (apw)
Lini Tengah Jadi Solusi
Senin 29-05-2017,07:34 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :