SERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berjanji akan menyelesaikan permasalahan dasar yang saat ini terjadi di Kota Serang, yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan kekumuhan di Kota Serang. Walikota Serang, Syafrudin mengatakan persoalan itu diprioritaskankarena sesuai dengan visi dan misi dirinya bersama Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin lima tahun yang akan datang. Visi dan Misi itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang 2019-2023. "Jadi kami berharap penyusunan RPJMD ini sesuai dengan visi dan misi kami," kata Syafrudin seusai membuka kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang Tahun 2019-2023 di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (21/2). Menurut dia, pelayanan dasar itu diprioritaskan karena masih belum maksimal. Pelayanan dasar untuk masyarakat juga kunci keberhasilan dari pembangunan Kota Serang. "Pelayanan pendidikan juga sama. Artinya kita juga kalau pendidikan Kota Serang ini sebenarnya masih bekun terlalu tertinggal dari kabupaten/kota lain. Akan tetapi memang masih juga ada di Kota Serang ini, di daerah-daerah pojok, itu pendidikannya baru lulusan SD-nya sudah berhenti. Makanya kami mengimbau kepada masyarakat Kota Serang terutam apendidikan minimal lulus SLTP (sekolah lanjutan tingkat pertama). Jadi tidak ada lagi lulus di bawah SLTP," ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Serang, Djoko Sutrisno mengatakan bahwa target indikator kerja saat ini naik menjadi 71,3. Kemudian juga di akhir tahun naik nol koma sekian. Indikator kinerja untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ada tiga komponen, yakni kesehatan, pendidikan, dan daya beli. "(Indikator) kesehatan kan angka harapan hidup, jadi menaikkan angka harapan hidup. Angka harapan hidup ini faktornya banyak, mulai dari kesehatan, pelayanan kesehatan, asupan gizi, air bersih dan sanitasi. Itu bisa meningkatkan fungsi harapan hidup," katanya. Sedangkan untuk pendidikan, kata dia, indikatornya adalah rata-rata lama sekolah dan harapan sekolah. "Sekarang bagaimana dinas pendidikan memprogramkan yang bisa meningkatkan rata-rata harapan sekolah. Saat ini harapan sekolah masih rendah 8,61, belum mencapai angka yang maksimal. Kita harus mengarah ke sana. Dorongan kepada dinas pendidikan supaya membuat rencana strategi (renstra)-nya yang bisa menunjang itu. Misalnya mencegah anak putus sekolah seperti apa," katanya. Kemudian, kata Djoko, untuk meningkatkan daya beli masyarakat harus ada pertumbuhan serta pemberdayaan terhadap usaha kecil dan industri kecil supaya meningkat. "Program itu ada targetnya, program kegiatan itu ada, renstra ke OPD (organisasi perangkat daerah)," ujarnya. (mg-04/tnt)
Janji Selesaikan Permasalahan Dasar
Jumat 22-02-2019,04:35 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :