PHNOM PENH-Indra Sjafri tak bisa lepas dari tren hasil seri. Sejak ditunjuk sebagai arsitek Timnas Indonesia U-22 pada 20 Desember 2018, dia dan pasukannya belum pernah meraih kemenangan. Di babak penyisihan grup B Piala AFF U-22 2019, dua kali meraih hasil seri. Di laga perdana ditahan imbang 1-1 melawan Myanmar. Dan yang terakhir, berbagi angka 2-2 saat menghadapi Malaysia, Rabu (20/2) sore. Hasil imbang kemarin, juga menambah catatan, sepanjang karier Indra menangani timnas usia muda, belum pernah menang melawan Malaysia. Dalam pertandingan yang berlangsung di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, kemarin, skuad Garuda Muda sejatinya telah dua kali memimpin skor. Namun, dapat dikejar, Malaysia. Di babak pertama, kedua kesebelasan memang bermain cukup imbang. Keduanya sama-sama kesulitan untuk menembus baris pertahanan lawannya masing-masing. Akan tetapi, Indonesia memiliki banyak peluang di babak pertama tersebut. Namun sayang, penyelesaian akhir yang terlihat terburu-buru membuat kesempatan mencetak gol terbuang. Tercatat sejumlah peluang didapat dari Osvaldo Haay, Billy Keraf, Luthfi Kamal Baharsyah, Marinus Wanewar dan Gian Zola. Tak hanya itu, Malaysia juga beberapa kali menebar ancaman, namun peluang yang didapat juga tidak mampu membuahkan gol. Alhasil, skor kacamata alias 0-0 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, Indonesia juga memiliki banyak peluang. Laga baru berjalan delapan menit, Indonesia berhasil melepas kebuntuan tersebut dengan sebuah gol yang diciptakan Marinus Wanewar. Tim Garuda Muda unggul 1-0. Namun, tiga menit berselang Malaysia mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol itu tercipta melalui tendangan bebas di depan kotak penalti yang dilancarkan Nik Akif Syahiran. Serangan demi serangan kembali dilancarkan oleh Indonesia. Menit ke-77 Indonesia kembali unggul 2-1 atas Malaysia. Kali ini Witan Sulaiman yang berhasil mencatatkan namanya di papan skor lewat gol ciamik dari tendangan di luar kotak penalti. Namun, keunggulan Garuda Muda tak bertahan lama. Malaysia lagi-lagi berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-86. Gol itu tercipta setelah, striker Malaysia, Hadi Fayyadh, berhasil menyambut umpan sepak pojok dengan tandukan kepala yang gagal dihalau Satria Tama. Hasil imbang yang diterima Andy Setyo Nugroho dan kawan-kawan ini membuat sang pelatih Indra Sjafri kecewa. Kekecewaan pelatih berkumis tebal itu lantaran anak asuhnya tak mampu mempertahankan dua kali keunggulan yang sudah didapatkan. Bahkan, sangat disayangkan hasil imbang itu terjadi empat menit sebelum waktu normal babak kedua berakhir. Akan tetapi, Indra memuji perjuangan anak asuhnya yang sudah tampil gemilang dalam pertandingan tersebut. "Saya sungguh mengapresiasai perjuangan 2 x 45 menit para pemain hingga bisa unggul dua gol lebih dulu. Akan tetapi kita tidak mampu antisipasi free kick (tendangan bebas) dan corner kick (sepak pojok) setelah open play. Mereka memang dari dulu memanfaatkan hal itu," tutur Indra dalam keterangan tertulis yang diterima Fajar Indonesia Network (FIN), Rabu (20/2) kemarin. Di sisi lain pelatih kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat itu mengaku kualitas pertandingan anak asuhnya saat menghadapi Malaysia lebih baik ketimbang berhadapan dengan Myanmar, pada Senin (18/2) kemarin. "Saya pikir pertandingan ini secara kualitas lebih baik dari kemarin. Cuma ada satu pemain yang harusnya tidak bermain di bawah perform dan akhirnya saya ganti, karena kebutuhan taktikal. Lalu ada satu pemain yang diganti karena cedera. Jadi otomatis saya hanya ganti satu berdasarkan kebutuhan taktik," jelas pelatih berusia 55 tahun tersebut. Sementara itu, salah satu pemain Garuda Muda yang membuat gol pertama dalam laga menghadpai Malaysia, Marinus Wanewar mengaku kecewa dengan hasil pertandingan tersebut. Ia mengaku akan terus berupaya agar Timnas Indonesia U-22 bisa lolo ke babak berikutnya. "Puas, tapi saya agak sedikit kecewa juga. Soalnya pertandingan hari ini (kemarin) kita harusnya menang, agar bisa memastikan lolos (ke babak berikutnya)," terang Marinus. Selain itu, Marinus juga menanggapi permainan yang diterapkan oleh Malaysia. Menurutnya, Malaysia mendapatkan keburuntungan dalam bola-bola mati. Ya, diketahui, dua gol Malaysia tercipta dari bola mati. "Tidak susah (menghadapi Malaysia), namun mereka hanya beruntung karena bola-bola mati," tegas Marinus. Hasil imbang ini menjadi yang kedua bagi Indonesia, setelah sebelumnya ditahan Myanmar 1-1 di laga perdana. Sementara Malaysia mendapat poin pertamanya, setelah di laga perdana menelan kekalahan 0-1 dari tuan rumah Kamboja. Sementara ini Indonesia menempati peringkat dua klasemen Grup B dengan dua poin, di bawah Kamboja yang kokoh di puncak usai kembali meraih kemenangan di laga keduanya atas Myanmar. Malaysia menempati posisi ketiga dengan satu poin. Sedangkan Myanmar yang kalah 0-2 dari Kamboja menempati posisi empat atau juru kunci dengan satu poin. Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi tuan rumah Kamboja di Olympic Stadium, Jumat (22/2). Garuda Muda masih memiliki peluang untuk bisa lolos ke semifinal dengan beberapa skenario di laga terakhir. Apabila Garuda Muda meraih kemenangan di laga terakhir menghadapi Kamboja, apapun hasil antara Malaysia menghadapi Myanmar, Indonesia akan tetap lolos. (fin)
Indonesia vs Malaysia (2-2), Seri Lagi…Seri Lagi
Kamis 21-02-2019,07:25 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :