Zaki: Kita Masih Mampu Tangani BDB

Jumat 15-02-2019,09:09 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA-Kabupaten Tangerang belum masuk kategori kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah. Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan, pemkab terus melakukan tindakan kepada penderita dan melakukan pencegahan. Ia sudah memerintahkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengambil langkah-langkah cepat kepada warga yang menderita DBD. “Lagi ditangani semuanya, belum masuk KLB. Kita lihat situasi dan kondisnya. Kita masih mampu. Saya sudah dari dulu mengimbau untuk menangani sampah, untuk saat ini kita fokusknya menangani pasien,” kata Zaki kepada wartawan di Pendopo Bupati Tangerang, Rabu (14/2). Ia mengatakan, warga bisa terkena gigitan nyamuk di berbagai tempat, selain di rumah. Di mana pun berada, warga harus waspada. Hingga kini, dari 90 kasus, satu yang meninggal dunia. Sementara, Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, Hj. Imas Supitaningsih, saat dihubungi Tangerang Ekspres mengaku, hingga pukul 17.00 WIB telah masuk pasien DBD dari anak-anak sebanyak lima orang dan dewasa tujuh orang. “Jika kelebihan pasien kita akan menambah tempat tidur, kemarin menambah lima hingga tujuh tempat tidur, untuk pasien DBD. Hanya saja hari ini (kemarin) sudah tidak ada yang di selasar,” katanya melalui sambungan seluler. Imas mengungkapkan memang ada pasien DBD yang meninggal pada 13 Februari yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat. Adapun jenazahnya sudah dipulangkan ke rumah duka yang beralamat di Kecamatan Cikupa. “Meninggal karena saat dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Kita rawat di IGD, hanya saja keadaan pasien sudah cukup mengkhawatirkan,” sambungnya. Sementara, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Desriana Dinardinantin meminta masyarakat untuk menerapkan pola 3M plus dalam memberantas sarang nyamuk DBD. Menurutnya, nyamuk penyebab DBD mampu bertelur di tempat penampungan air bersih hingga 300 butir setiap kali bereproduksi. Setelah menetas, bisa menghasilkan ribuan jentik nyamuk. Serta mampu bertahan hingga enam bulan dalam kondisi tanpa air. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk sigap melakukan pemeriksaan ke puskesmas terdekat apabila ada anggota keluarganya yang mengalami demam tinggi dalam dua hari dan terdapat bintik merah pada kulit serta nyeri di bagian hulu hati. Desriana menjelaskan, warga meninggal dunia karena DBD, saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis. “Karena terlambat dibawa ke rumah sakit,” sambungnya. Sementara itu, dr. Hendra Tarmizi Kepala Bidang Pencegahan Persebaran Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, mengapresiasi kesigapan rumah sakit dalam menangani pasien DBD. Walaupun ada yang dirawat di selasar akan tetapi masih sesuai dengan Standar Opersional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. “Di selasar itu karena kondisinya sedang banyak pasien. Saya apresiasi itu karena sudah bagus tidak menolak pasien walaupun penuh dan tetap melayani. Saya terima informasi sudah ada beberapa pasien yang dipulangkan karena sudah sembuh,” jelasnya. (mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait