PT Pertamina (Persero) melakukan koordinasi dengan pemerintah dan kepolisian guna melakukan langkah pengamanan dalam pelaksanaan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji. Langkah ini mengantisipasi padatnya arus mudik yang bisa menghambat jalur distribusi BBM.
Sejumlah langkah telah disiapkan Pertamina bersama kepolisian menghadapi kemacetan, diantaranya pemasangan stiker pada mobil tangki Pertamina dengan desain menggunakan lambang Pertamina dan Polri. Selain itu, dilakukan pula pengawalan mobil tangki pada kondisi yang khusus.
"Dukungan dari kepolisian terhadap objek Vital penyaluran BBM dan elpiji. Termasuk dukungan Dinas Perhubungan memantau daerah-daerah rawan macet dan longsor atau daerah perbaikan jalan (jalan rusak) serta area SPBE dan SPBU," tegas Direktur Pemasaran PT Pertamina, Muchamad Iskandar, Senin (22/5).
Sedikitnya ada sembilan upaya dan persiapan Pertamina mengamankan elpiji :
1. Membentuk posko Satgas BBM dan elpiji di kantor pusat dan seluruh kantor MOR (Marketing and Operation Region) Pertamina.
2. Close-Monitoring stok elpiji secara nasional melalui dan menjaga ketahanan stok elpiji nasional
dengan pengaturan jadwal suplai baik domestik maupun kapal impor.
3. Menambah armada mobil tanki dan waktu operasional Depot dan SP(P)BE jika diperlukan.
4. Menyiapkan kantong elpiji yaitu mobil skidtank (isi elpiji) standby di SPBE yang berada di jalur rawan kemacetan total yang berfungsi sebagai back up penyaluran
5. Pertamina memastikan ketersediaan elpiji 3 kilogram sesuai kuota dan kebutuhan masyarakat, serta
menyediakan produk elpiji non subsidi yaitu elpiji 12 kg dan Bright Gas di lokasi dan SPBU strategis yang berpotensi mengalami peningkatan konsumsi.
6. Melakukan stock built-up di lembaga penyalur elpiji (Agen dan Pangkalan), termasuk memastikan ketersediaan penebusan elpiji dari lembaga penyalur serta menunjuk agen dan pangkalan siaga yang tetap melayani di hari libur.
7. Meningkatkan pelayanan di lembaga penyalur mulai dari safety, kehandalan dan kebersihan fasilitas, pelayanan maksimal sesuai standar Pertamina Way elpiji, serta pelayanan 24 Jam (jika diperlukan) di lembaga penyalur pada jalur mudik.
8. Membentuk jalur koordinasi satgas dengan mitra penyalur dan SPPBE melalui Hiswana Migas di tiap lokasi.
9. Koordinasi dengan berbagai pihak dan instansi seperti Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Badan Geologi dan instansi lainnya dalam menjaga keamanan dan kelancaran penyaluran BBM. (cr1/JPG)