Korban Tenggelam di Cimanceri Ditemukan

Sabtu 02-02-2019,02:37 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KEMIRI – Jasad Fikri (18), korban tenggelam di Sungai Cimanceri, Kampung Ribut, Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang sudah ditemukan, Jumat (1/2) siang. Sebelumnya, ia terpeleset dan jatuh ke dalam sungai hingga hilang karena hanyut terbawa arus sungai. Kosrudin, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang dalam keterangan tertulisnya kepada Tangerang Ekspres, kemarin. Ia menjelaskan, Fikri, korban tenggelam ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. “Hari ini (kemarin-red), Alhamdulillah delapan personil BPBD Kabupaten Tangerang, enam personil Basarnas, empat personil Trantib Kecamatan Kemiri, enam personil Koramil Mauk dan lima personil Kodim Tigaraksa berhasil menemukan jasad Fikri,” jelasnya. Pencarian pada hari ke tiga ini, ia menuturkan, tim pencarian fokus menyisir  sisi Sungai Cimanceri. Sebab korban tenggelam sudah selama tiga hari. Pihaknya menduga, bila korban sudah menjadi jenazah, maka jasad korban akan mengapung ke permukaan air. “Kondisi Sungai Cimanceri di sekitar TKP penuh dengan semak pepohonan, maka kami menduga kalau jasad korban sudah mengapung ke permukaan air, maka akan tersangkut di semak-semak pohon,” ujarnya. Benar saja, ia mengungkapkan, setelah sejumlah personil menyisir Sungai Cimanceri menggunakan perahu karet sejak pagi hari. Akhirnya, salah satu personil berhasil melihat jenazah korban sekitar Pukul 14.05 WIB, tersangkut di semak pepohonan. “Selanjutnya, Fikri langsung dibawa ke rumah duka di Kampung Ribut RT 02/01, Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, sesuai permintaan keluarga korban. Lalu, besok (Hari ini-red), korban akan dimakamkan di pemakaman dekat rumah korban,” jelasnya. Lamanya pencarian korban, ia menuturkan, karena pihaknya mengalami beberapa kendala dalam pencarian korban. Kendala tersebut diantaranya, arus sungai yang memiliki kedalaman antara dua sampai lima meter ini cukup deras, lalu kondisi warna air sungai yang keruh. Sehingga, petugas tidak bisa melakukan pencarian dengan cara penyelaman. Bila dipaksakan, khawatir membahayakan bagi penyelam. Dengan begitu, proses pecarian yang dilakukan adalah fokus menyisiri Sungai Cimanceri dari tempat kejadian perkara (TKP) mengikuti arus air sungai. Diberitakan sebelumnya, Fikri tenggelam setelah terpeleset dan terjatuh ke dalam Sungai Cimanceri, kemudian ia hanyut terbawa arus sungai tersebut, Selasa, (29/1) sore. Pada saat itu, ia mencuci kaki selepas menggarap sawah yang tidak jauh dari lokasi kejadian. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait