SERANG-Kondisi Jalan Tol Tangerang-Merak tak lagi mulus. Khususnya koridor Cikupa hingga Merak pada kedua arahnya. Dihiasi banyak lubang. Hal ini cukup mengganggu pengguna tol. Bahkan bisa mengancam keselamatan. Dari penelusuran koran ini, mulai dari gerbang tol Cikupa lubang dengan berbagai diameter terseber merata hingga gerbang tol Merak. Kondisi serupa, terjadi juga di jalur sebaliknya. Dari arah Cikupa misalnya, kejutan pertama terdapat di kilometer 40.600, tepatnya di lajur masuk pintu tol Balaraja Barat. Di titik itu, jalan empat lajur menyempit sekaligus menjadi dua lajur. Penyempitan ini diperparah dengan pemasangan beton pembatas jalan portable yang memakan badan jalan. Seolah-olah jalan sekaligus ditekuk dari empat lajur menjadi dua lajur. Walhasil, bagi pengendara yang pertama kali atau kurang konsentrasi akan dikejutkan dengan batas jalan dari beton tersebut. "Bikin kaget tuh. Lagi enak-enak nyalip ternyata jalannya menyempit. Terus, penyempitannya sekaligus lagi, gak landai," kata Ifan, pengemudi Honda Jazz ditemui di Rest area KM 43, tol Tangerang-Merak, kemarin. Kondisi ini, juga terasa di jembatan sebelum rest area KM 43. Kondisi jalan yang sedikit menikung dan menurun dibumbui gundukan pertemuan badan jembatan dan jalan. Dalam kondisi kecepatan tinggi, kendaraan yang melintasi di atasnya terasa dibanting oleh kondisi jalan yang tidak rata. "Banyak bolong-bolong. Kita masuk tol bayar, harusnya mendapatkan kondisi jalan yang lebih baik, dibanding jalan umum," kata Syamsul Hadi, warga Cilegon yang saat itu mengemudikan Honda Civic A 1418 BI, kepada Tangerang Ekspres, Selasa (22/1). Ia menilai, wajar jika para pengguna tol kecewa dengan kondisi jalan yang tak lagi mulus. Alasannya, para pengguna telah membayar mahal saat masuk tol. "Kita kan bayar, wajar dong kalau jalannya buruk kita komplain," kata Syamsul. Setelah rest area Km 43, kondisi jalan agak membaik. Di koridor ini, tak ditemukan banyak lubang. Meski, di beberapa titik masih terdapat gelombang. Namun, setelah masuk tol Serang Timur menuju Merak kondisi jalan kembali tak menyenangkan. Aura berkendara, di jalur ini juga jauh lebih menjenuhkan dibandingkan jalun Cikupa-Serang Timur. Selain ada beberapa lubang jalan, di lajur cepat juga banyak spot menikung. Apalagi, hampir sepanjang jalur ini suasana jalan gelap gulita tanpa penerangan. Kemudian, dari pintu masuk Serang Barat, sekitar 50 meter sebelum gerbang terdapat proyek pengerjaan kontruksi jalan. Sebetulnya, kondisi ini tidak menjadi masalah. Namun, yang dirasa mengganggu kotornya badan jalan yang disebabkan tanah proyek. Padahal semestinya, tanah proyek bisa dibersihkan setiap kali tumpah ke badan jalan. Pantauan Tangerang Ekspres hanya di lajur arah Merak. Arah sebaliknya, koran ini juga melakukan hal sama. Mulai dari pintu Masuk Cilegon Timur hingga pintu tol Bitung, Tangerang. Di arah Jakarta, kondisi jalan tol Tangerang-Merak rasanya lebih parah. Mulai dari Cilegon hingga Cikupa, banyak lubang dengan berbagai diamater ditemukan. Mulai dari jembatan pintu Tol Cilegon Timur, Km 86.800 hingga Km 82.200 jalan ini bertabur lubang. Kondisi serupa disambung kembali hingga Km 80.400-Km 80. Bahkan, di Km 78.800 terdapat lubang cukup besar di antara lajur cepat dan lajur lambat. Selanjutnya, di Km 74.800 hingga Km 72 atau sebelum keluar Serang Timur dari arah Merak teradapat banyak lubang. Selain itu, terdapat gelombang yang sepertinya karena tak mampu menahan beban kendaraan yang melintas di atasnya. Di jalur ini kejutan jalan begelombang juga didapatkan di Km 48 sampai Km 46.600, atau sekitar dua kilometer. Sebelumnya, titik ini sudah ditambal. Namun, entah apa yang terjadi tambalan itu malah menumbuhkan kerusakan baru. Karena di atasnya malah terdapat lubang meski ukurannya tak begitu besar. Terkait kondisi jalan ini, Kepala Divisi Hukum dan Humas, PT Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak, Indah Permanasari menjaelaskan bawah pihaknya sudah berupaya sigap menyelesaikan persoalan yang muncul. Termasuk, soal lubang yang datang saat musim penghujan tiba. "Pastinya kita lakukan patching (penambalan, red). Selain itu, ada petugas monitoring dan patroli. Kalau ada jalan rusak langsung ditangani," kata Indah, melalui sambungan telepon, Selasa (29/1) petang. Petugas monitoring dan patroli berkeliling untuk memastikan kenyamanan pengguna jalan tol. Selain itu, petugas patroli tol juga bisa memberikan bantuan pertolongan pertama kepada pengguna jalan yang mengalami gangguan di jalan tol. Namun, Indah menjamin jika, persoalan itu bukan karena tidak sigapnya petugas mereka. Ia tak menampik, belakangan jalan tol yang dikelola PT Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak ini, banyak tumbuh lubang baru. Hal ini disebabkan karena kondisi cuaca yang belakangan intensitas hujan tinggi. Cuaca ini menyebabkan jalan cepat rusak atau muncul lubang baru. "Memang ada beberapa lubang yang belum sempat diperbaiki. Kalau yang bergelombang dilakukan penanganan. Tapi, sifatnya emergency. Karena memang belum jadwalnya dilakukan overlay," tutur perempuan berhijab ini. Untuk jalan berlubang dan bergelombang penyebabnya beragam. Menurut Indah, bisa disebabkan ada yang karena usia jalan, ada juga karena kondisi tanahnya labil. "Tergantung spot. Tapi, setiap titik lubang kita lakukan scrapping (pengerukan lapisan permukaan jalan, red) kemudian diratakan. Tapi, itu sebatas penanganan sementara, bersifat emergency bukan perkuatan," paparnya, seraya mengatakan, untuk kerusakan lain dilakukan penanganan lain. Soal penyempitan jalan di area keluar pintu tol Balaraja Barat, karena penanganan titik ini dilakukan bertahap. Sehingga, kondisinya saat ini belum normal. "Pelebaran Cikupa-Balaraja Barat, bertahap dengan memperhatikan volume derajat kejenuhan traffic. Kalau soal proyek sekarang membuat simpang susun Balaraja Barat. Jadi nanti, orang yang mengarah ke Merak, kiri dan yang kanan tidak terganggu," katanya. Di kesempatan ini, Indah mengungkapkan bahwa meski di jalan tol banyak lubang namun, Tol Tangerang-Merak atau PT MMS, diklaim satu-satunya tol swasta di Indonesia yang memiliki kepedulian lingkungan cukup besar. Saat ini, PT MMS konsen dengan akses masuk jalan tol. Hal ini, diungkapkan Indah terkait proyek konstruksi di sekitar pintu tol Serang Timur. "Pengerjaan di Serang timur karena memang kondisinya kurang tertata. Jadi nanti diberi pagar hidup. Sehingga lebih enak dipandang. Lebih hijau. Juga dilakukan penertiban papan reklame dan gapura Kota Serang yang nanti akan dirapikan," paparnya. Penanganan ini dilakukan karena semestinya, area dari exit tol itu steril. Tidak boleh ada kegiatan bisnis apa pun. Namun, fakta di Serang Timur, beberapa waktu lalu banyak aktivitas warga. "Makanya, di Serang Timur, kita melakukan revitalisasi kepada fungsi akses semula. Selain menjalankan program revitalisasi dari PT MMS, juga karena imbauan dari Gubernur Banten terkait akses tol Serang Timur agar menjadi wajah Kota Serang atau sebagai cover depan dari kota. Karena imbauan itu, MMS membantu," katanya. Padahal, kata dia, jika melihat tanggung jawab perusahaan, PT MMS memiliki kewajiban membenahi jalan dari pintu keluar hingga simpang pertama jalan nasional. Jika demikian maka semestinya, hingga perempatan Pospol Serang Timur. "Tanggung jawab kami itu mulai dari area pintu keluar atau masuk tol hingga menuju jalan nasional. Atau, persimpangan bidang pertama jalan nasional dari exit tol," jelasnya. (esa)
Tol Tangerang-Merak Banyak Lubang
Kamis 31-01-2019,07:54 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :