Pemkab Kolaborasi Tangani Stunting
Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas menandatangani berita acara penanganan stunting pada acara Publikasi Penanganan Stunting di Aula TB Suwandi Pemkab Serang, Kamis (13/11). (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang akan melakukan kolaborasi dalam penanganan stunting di Kabupaten Serang. Pemkab akan melibatkan semua OPD, Forkompinda, akademisi, unsur kesehatan dan lainnya.
Sekadar diketahui, stunting adalah gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari usianya.
Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas mengatakan, upaya penanganan stunting tentu sangat penting dilakukan, supaya Kabupaten Serang tidak ada lagi anak yang terlahir dengan kondisi stunting.
"Penanganan stunting ini harus dirembukkan bersama ditangani oleh semuanya, diharapkan ini nanti kedepannya kolaborasi stunting semakin masif. Tujuannya tentu untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang," katanya kepada wartawan usai acara Publikasi Penanganan Stunting di Aula TB Suwandi Pemkab Serang, Kamis (13/11).
Najib mengatakan, sejauh ini penanganan stunting di Kabupaten Serang dirasanya sudah cukup bagus, sebab capaiannya menurun dari 24 persen turun menjadi 20 persen.
Sehingga, di tahun selanjutnya bisa lebih dimaksimalkan penanganannya, agar Kabupaten Serang bisa zero stunting.
"Sinergi dengan berbagai pihak sudah bagus, tinggal lebih diperkuat dan dimaksimalkan saja, supaya Kabupaten Serang tidak ada lagi anak yang terlahir dengan kondisi stunting," ujarnya.
Kata Najib, penanganan stunting bukan hanya selesai dengan makanan bergizi, namun bisa dengan memberikan edukasi ke masyarakat khususnya ibu hamil untuk menjaga kesehatan anak selama masa kehamilannya.
Dengan seperti itu, mereka akan mengetahui apa saja yang diperbolehkan atau tidak untuk mencegah anaknya terlahir dengan kondisi stunting.
"Stunting itu, tidak hanya semata-mata makanan bergizi, tetapi akan kita kedepankan perkuat juga aspek penyuluhan edukasi untuk pencegahan. Sehingga, harus dilakukan bersama-sama semua harus kompak," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Serang dr. Rahmat Setiadi mengatakan, berdasarkan data dari Elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E - PPGBM) Kabupaten Serang, tercatat angka stuntingnya turun dari semula 24 persen menjadi 20 persen.
Turunnya angka stunting ini merupakan pencapaian yang harus dipertahankan dan perjuangkan, untuk kedepannya bisa turun terus hingga zero stunting.
"Alhamdulillah sudah ada penurunan angka stunting, artinya kita berhasil menekan stunting sampai ke pelosok desa, mudah-mudahan tahun ini dan seterusnya, dengan cara berkolaborasi lintas sektor bisa terus turun angkanya. Saya telah meminta semua OPD dan lintas sektor lainnya untuk berkontribusi dalam menurunkan angka stunting," katanya.
Rahmat mengatakan, semua lintas sektor diajak untuk berkontribusi dalam penurunan angka stunting, dari tingkatan pemerintah daerah, lalu kecamatan, desa, hingga RT dan RW, harus terlibat.
Sumber:


