BJB NOVEMBER 2025

Pemkab Kolaborasi Tangani Stunting

Pemkab Kolaborasi Tangani Stunting

Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas menandatangani berita acara penanganan stunting pada acara Publikasi Penanganan Stunting di Aula TB Suwandi Pemkab Serang, Kamis (13/11). (AGUNG GUMELAR/TANGERANG EKSPRES)--

TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Pemerintah Kabu­paten (Pemkab) Serang akan melakukan kolaborasi dalam penanganan stunting di Ka­bupaten Serang. Pemkab akan melibatkan semua OPD, Forkompinda, akademisi, unsur kesehatan dan lainnya. 

Sekadar diketahui, stunting adalah gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, sehingga tinggi badan anak lebih pendek dari usianya.

Wakil Bupati Serang Muham­mad Najib Hamas mengatakan, upaya penanganan stunting tentu sangat penting dilakukan, supaya Kabupaten Serang tidak ada lagi anak yang terlahir dengan kondisi stunting.

"Penanganan stunting ini harus dirembukkan bersama ditangani oleh semuanya, diha­rapkan ini nanti kede­pannya kolaborasi stunting semakin masif. Tujuannya tentu untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang," katanya kepada war­tawan usai acara Publikasi Penanganan Stunting di Aula TB Suwandi Pemkab Serang, Kamis (13/11).

Najib mengatakan, sejauh ini penanganan stunting di Kabupaten Serang dirasanya sudah cukup bagus, sebab capaiannya menurun dari 24 persen turun menjadi 20 persen.

Sehingga, di tahun selanjut­nya bisa lebih dimaksimalkan penanganannya, agar Ka­bupa­ten Serang bisa zero stunting.

"Sinergi dengan berbagai pihak sudah bagus, tinggal lebih diperkuat dan dimak­simalkan saja, supaya Kabu­paten Serang tidak ada lagi anak yang terlahir dengan kondisi stunting," ujarnya.

Kata Najib, penanganan stunting bukan hanya selesai dengan makanan bergizi, namun bisa dengan mem­berikan edukasi ke masyarakat khususnya ibu hamil untuk menjaga kesehatan anak se­lama masa kehamilannya.

Dengan seperti itu, mereka akan mengetahui apa saja yang diperbolehkan atau tidak untuk mencegah anaknya terlahir dengan kondisi stunting.

"Stunting itu, tidak hanya semata-mata makanan bergizi, tetapi akan kita kedepankan perkuat juga aspek penyuluhan edukasi untuk pencegahan. Sehingga, harus dilakukan bersama-sama semua harus kompak," ucapnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Serang dr. Rahmat Setiadi mengatakan, berdasarkan data dari Elektro­nik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E - PPGBM) Kabupaten Serang, tercatat angka stuntingnya turun dari semula 24 persen menjadi 20 persen.

Turunnya angka stunting ini merupakan pencapaian yang harus dipertahankan dan per­juangkan, untuk kede­pannya bisa turun terus hingga zero stunting.

"Alhamdulillah sudah ada penurunan angka stunting, artinya kita berhasil menekan stunting sampai ke pelosok desa, mudah-mudahan tahun ini dan seterusnya, dengan cara berkolaborasi lintas sektor bisa terus turun angkanya. Saya telah meminta semua OPD dan lintas sektor lainnya untuk berkontribusi dalam menurunkan angka stunting," katanya.

Rahmat mengatakan, semua lintas sektor diajak untuk berkontribusi dalam penu­runan angka stunting, dari tingkatan pemerintah daerah, lalu kecamatan, desa, hingga RT dan RW, harus terlibat.

Sumber: