BJB NOVEMBER 2025

Gaji Guru P3K Sudah Terbilang Sejahtera

Gaji Guru P3K Sudah Terbilang Sejahtera

Guru dengan status P3K, sudah masuk dalam kondisi sejahtera karena gaji yang di dapat sudah mendekati UMR masing-masing daerah.--

Masalah lain, kata Agus, masih ada sekolah yang mengangkat guru honorer tanpa melapor ke dinas pendidikan. Hal ini jelas membuat guru tidak terdaftar di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Risikonya, guru yang bersangkutan tidak bisa mengikuti program kesejahteraan yang digelar pemerintah. "Jumlahnya ada 500 guru yang diangkat hanya modal SK dari kepala sekolah. Bisa kelewat ini kalau ada pengangkatan PPPK karena sekolah tidak lapor ke dinas," jelasnya.

Sementara, Kepala Bidang Perencanaan Aparatur Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang Hartono mengatakan, secara keseluruhan guru yang diangkat PPPK sepanjang 2025 sebanyak 4.924 orang. "Sedangkan, jumlah non ASN yang diusulkan menjadi guru PPPK paruh waktu sekitar 3800 orang. Tahun ini terakhir, tidak ada lagi nanti di tahun 2026, guru non ASN honornya dicantumkan dalam pembiayaan APBD," jelasnya.

Sementara, Kepala Bidang Anggaran pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tangerang Aep Mulyadi mengatakan, anggaran belanja pegawai di tahun 2025 baru sebesar 25 persen dari batas maksimal 30 persen. "Kalo belanja pegawai Kabupaten Tangerang tahun 2025 mencapai Rp2,4T atau 25,83 persen setelah dikurangi sertifikasi  dari total belanja APBD Rp9,4T sesuai dengan Permendagri tentang pedoman penyusunan APBD batas maksimal 30 persen. Masih mampu keuangan kita untuk menggaji PPPK paruh waktu," jelasnya.

Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tangsel Hamdani mengatakan, secara umum pihaknya melihat bahwa kesejahteraan guru di Kota Tangsel sudah lebih bagus dibanding sebelum-sebelumnya.

"Guru di sekolah negeri sudah jauh lebih baik karena ada tunjangan atau TPP. Kalau bicara cukup pasti tidak bakalan cukup, kan namanya manusia. Tapi kalau itu diangkat sebagai perhatian pemerintah itu sudah jauh lebih baik," ujarnya, Minggu, (23/11).

Hamdani menambahkan, sementara itu bila berbicara guru di sekolah swasta Pemkot Tangsel baru memberikan intensif Rp250 ribu per bulan per guru dan kuotanya masih terbatas.

Menurutnya, di Kota Tangsel jumlah guru yang berstatus PNS sekitar 2.000, guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) sekitar 4.000. "Guru yang berstatus PPPK paruh waktu juga ada. Yang honorer juga masih ada jumlahnya sekitar 400an," tambahnya.

Hamdani menjelaskan, jumlah guru yang dimiliki terhitung masih tetap kurang karena, ada yang pensiun dan lainnya. Meskipun masih kurang namun, pihak sekolah tidak boleh tambah atau angkat guru honorer dan itu sesuai aturan.

"Kalau standar guru PPPK penuh waktu itu sekitar Rp3,5 juta dan masih ada TPP juga. Kalau guru honorer untuk lulusan S1 gajinya Rp2,5 juta dan S2 Rp2.550.000," jelasnya.

Sedangkan untuk gaji guru PNS berbeda-beda dan itu berdasarkan golongan, misalnya golongan IIIa minimal S1 maka gajinya Rp3 juta, golongan IIIb berubah, golongan IIIc berubah dan IIId juga berubah.

Hamdani berharap, pada peringatan hari guru ke-80 mendatang guru bisa menjadi garda terdepan dalam upaya mencerdaskan anak-anak bangsa menyongsong Generasi emas 2045.

"Termasuk meningkatkan profesionalisme, artinya ketika menjadi guru, mereka sudah tahu apa itu tupoksinya dan apapun isu katakanlah yang terjadi di luar jangan menghilangkan semangat untuk melaksanakan tugas," tuturnya.

Mantan pegawai Dinas Sosial Kota Tangsel tersebut mengungkapkan, saat ini guru sedang dalam sorotan luar biasa dari masyarakat. Mereka sedang disorot untuk melaksanakan tugas sesuai dengan aturan dan ketentuan.

"Tugas guru bukan hanya mengajar dan membentuk karakter anak yang tidak baik menjadi lebih baik. Nah, itu kan diperlukan kesabaran, terus juga ketewasan dalam menyikapi perilaku-perilaku anak, sehingga ketika anak melakukan pelanggaran hukuman yang diberikan itu sebanyak mendidih, bukan berupa hukuman fisik," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Tangsel Maman Syaifurahman mengatakan, kualitas pendidikan di Kota Tangsel secara kualitas sudah bagus. Namun, scara umum memang masih banyak yang perlu diperbaiki dan banyak yang perlu dibenahi.

Sumber: