BJB OKTOBER 2025

Ponpes Menanti Kontribusi Pemda

Ponpes Menanti Kontribusi Pemda

Ribuan santri di Kota Tangerang mengikuti kegiatan apel Hari Santri 2025 di Taman Elektrik, Puspemkot Tangerang, Rabu 22 Oktober 2025.-(Abdul Aziz Muslim/Tangerang Ekspres)-

TANGERANGEKSPRES.ID, TANGERANG — Hari Santri 2025 dihadapkan beragam cobaan bagi lingkungan pon­dok pesantren (Ponpes). Khu­susnya peristiwa robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny, di Sidoarjo, Jawa Timur, belum lama ini.

Ketua Panitia Hari Santri 2025 Kota Tangerang, KH Zuh­ri Fauzi mengatakan, bah­wa setiap cobaan merupakan bagian upaya meningkatkan keimanan. 

Seperti insiden robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, peristiwa memilukan itu seketika menjadi duka na­sional. Pukulan berat kini dirasakan tidak hanya bagi keluarga besar Ponpes Al-Kho­ziny, akan tetapi bagi du­nia pendidikan khususnya lingkungan pondok pesantren.

”Siapapun akan mengalami musibah, hanya berbeda dan sesuai kapasitas seseorang, macam-macam modelnya da­lam hidup. Cobaan itu da­lam rangka meningkatkan ke­imanan,” kata KH Zuhri usai Apel Hari Santri 2025 di Taman Elektrik, pelataran Pus­­pemkot Tangerang, 22 Ok­­tober 2025.

”Allah akan memberikan uji­an. Dari ujian itulah kemu­dian kita harus belajar,” sam­bungnya.

KH Zuhri menyampaikan, guna memberikan keamanan kualitas bangunan khususnya di lingkungan pondok pesan­tren harus menghadirkan pe­ran pemerintah.

”Sekarang ini kita lingkungan ponpes harus lebih maju, ke­tika membangun fisik bisa berkonsultasi dengan peme­rintah daerah. Kita juga meng­harapkan dari pemerintah daerah atau yang instasi terkait untuk memberikan masukan terkait kelayakan  bangunan,” ujarnya.

KH Zuhri juga menyinggung bahwa Pemkot Tangerang akan melakukan evaluasi ter­kait bangunan pondok pesan­tren di wilayah Kota Tangerang. Dia meminta pemerintah da­erah memberikan kontribusi besar dalam keberlangsungan dan kemajuan serta keamanan pondok pesantren khususnya pada infrastruktur fisik.

”Saya dengar akan ada kun­jungan dari pemerintah untuk melihat, mengevaluasi.

Menurut kami harapannya bukan hanya melihat, meng­evaluasi kemudian menilai ini jelek, ini bagus. Tapi apa yang mesti dilakukan peme­rintah terhadap pesantren,” kata KH Zuhri yang merupakan pe­ngurus Ponpes Annuqtoh di bilangan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

”Kalau hanya melihat me­nilai ini jelek, ini bagus, siapa juga bisa. Tapi bagaimana menjadikan yang jelek atau kurang bagus menjadi bagus,” tandasnya.

Dia berharap, melalui Hari Santri 2025 menjadi momen­tum untuk memperkuat kem­bali semangat kebangsaan dan kolaborasi antara peme­rintah bersama lingkungan pondok pesantren dalam me­ngawal Indonesia khusus­nya Kota Tangerang yang lebih maju, lebih bermartabat dan berakhlakul Karimah.

”Santri akan selalu menjadi yang terdepan dalam rangka mengawal terutama mengawal sekaligus mengisi kemer­de­kaan. Insya Allah mudah-mu­dahan hari Santri ini menjadi tonggak kemajuan bangsa kita khususnya Kota kita Kota Tangerang,” tutupnya. (zis)

Sumber: