Cardiff City vs Man.United, Debut Solskjaer
CARDIFF – Ole Gunnar Solskjaer dituntut segera menemukan ramuan instan mendongkrak performa Manchester United. Tiga hari setelah penunjukannya sebagai caretaker United pada 19 Januari lalu, Solskjaer langsung ditunggu laga debutnya. Dini hari nanti (23/12) di Cardiff City Stadium, United akan menantang tuan rumah Cardiff City di matchweek ke-18 (siaran langsung RCTI/beIN Sports 1 pukul 00.30 WIB). Lawan pertama Solskjaer sebagai pelatih United menggantikan Jose Mourinho bukanlah klub yang tak dikenalnya. Klub asal Wales tersebut adalah klub Premier League perdana Solskjaer pada 2014 lalu. “Fokus pada pertandingan ini adalah diri kami sendiri dan bukan tentang lawan yang kami hadapi. Saya ingin pemain mengekspresikan dirinya sendiri di lapangan,” kata Solskjaer seperti diberitakan Daily Mail dalam prematch press conference kemarin (21/12). Menurut sumber Daily Mail dipecatnya Mourinho kembali menghadirkan senyum di wajah pemain yang sejak musim 2018-2019 hilang. Sekitar 90 persen, menurut sumber Daily Mail, jenuh dengan komplain dan pengkambing hitaman pemain yang dilakukan Mourinho. Solskjaer sejak datang di Carrington Rabu (19/12) lalu langsung mengobrol dengan para pemain dan bertanya soal situasi terkini. Pelatih yang dipinjam dari FK Molde tersebut optimis para pemain United masih punya asa merangsek ke posisi yang lebih baik dari sekarang. Sampai matchweek ke-17 kemarin, Setan Merah tercecer posisi enam dan berselisih 19 dari Liverpool yang ada di puncak klasemen (45-26). “Hampir dengan semua pemain saya sudah berbicara dan mereka adalah sosok yang profesional, melakukan hal yang terbaik buat tim ini, dan belajar tentang banyak hal,” ucap Solskjaer. Pundit ESPN yang juga penulis buku transformasi strategi Premier League Michael Cox kemarin menulis seandainya pemilihan Solskjaer sebagai pengganti Mourinho sangatlah mengejutkan. Apalagi dua pelatih sebelum Solskjaer, yakni Louis van Gaal dan Mourinho, adalah 'pelatih kelas berat' dengan kerangka dan filosofi ilmu kepelatihan yang luar bisa juga sudah teruji. Dua-duanya pernah merajai Liga Champions. “Yang diharapkan dari Solskjaer adalah kemampuannya menghasilkan kemenangan tanpa peduli apa skema permainannya. Mau dengan jalan serangan flank, bertahan dan mengandalkan serangan balik, atau membombardir gawang lawan lewat tembakan dari luar kotak penalti asal menang itu tak masalah,” tulis Cox. Cox menambahkan tak ada formulasi yang kaku ala Sir Alex yang kemudian membuat United jadi raja domestik dan menaklukkan Eropa dua kali. Sir Alex bisa memakai 4-4-1-1 dimana kecepatan pemainya sangat mumpuni. Kemudian saat treble winners 1998-1999 dengan 4-4-2 yang menumpukan serangan lewat bola diagonal. Lalu 4-5-1 yang membuat posisi penyerang tunggal demikian dihormati di Eropa awal 2000-an. Nah, soal strategi seperti apa yang akan diformulasikannya pada laga debutnya Solskjaer mengaku mantan pelatihnya, Sir Alex, adalah patron. Namun dalam beberapa hal, Solskjaer mengaku berbeda dengan konsep yang dikembangkan gurunya itu. Solskjaer mengisyaratkan akan melakukan rotasi dari skuad yang di akhir periode Mourinho menjadi tumpuan. Misalnya tentang Paul Pogba yang disisihkan oleh Mourinho. Dalam wawancara di awal musim ini, Solskjaer mengatakan ingin membangun skuad hebat dengan Pogba sebagai sentra permainan. Jika merujuk pada era kepelatihan di Molde dan Cardiff City maka pola empat bek menjadi kesukaan Solskjaer. Kalaupun pernah memakai tiga bek, skema itu tak dominan. Manchester Evening News memprediksi selain Pogba, maka nama-nama seperti Antonio Valencia, Fred, Eric Bailly, Antonio Pereira, dan pemain-pemain lain yang disisihkan Mourinho karena secara personal tak disukai akan mendapat jam bermain yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya. (dra)
Sumber: