10 Laga Tanpa Penonton, Sanksi maha Berat
SURAT protes yang dilayangkan Persita Tangerang kepada PSSI terkait insiden kericuhan suporter laga perebutan juara ketiga kompetisi Liga 2 kontra Kalteng Putra, 4 Desember lalu tak digubris Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Buktinya Komdis menetapkan sanksi berat buat Persita dengan melarang kehadiran penonton di 5 pertandingan kandang dan 5 pertandingan tandang. Hal itu tertuang dalam rilis Komdis di situs resmi PSSI, www.pssi.org. Dimana Persita terkena sanksi akibat aksi suporter turun kelapangan dan membuat pertandingan terhenti pada babak kedua laga di Stadion Pakansari, Bogor. Sontak keputusan ini menuai kecaman dari kubu Persita yang tak menyangka sanksi yang diberikan Komdis sangat berat. Padahal semula, Persita mengira sanksi larangan tak lebih dari tiga laga jika mengaca pada keputusan Komdis terkait kejadian serupa. "Sanksi ini sangat berat dan saya rasa sangat mengoyak rasa keadilan kami sebagai pihak yang dirugikan pada pertandingan tersebut. Semestinya Komdis menelaah apa penyebab suporter kami hingga turun ke lapangan pertandingan, ini bukan salah kami tapi juga ada salah pihak lain dalam hal ini wasit dan panitia pertandingan," tegas Nyoman. Nyoman pun memastikan manajemen klub akan mengambil langkah untuk bisa mengurangi atau bahkan menganulir sanksi. Pihak manajemen akan membahas lebih dulu langkah-langkah yang harus diambil untuk sanksi tersebut. "Kami belum dapat surat resmi dari Komdis, kami baru dapat informasi dari media. Jadi kami belum tahu apakah sanksi bisa dibanding atau tidak," beber Nyoman. Langkah untuk mengurangi atau menganulir sanksi dilakukan karena belajar dari sanksi yang diberikan Komdis pada klub-klub lain sebelum ini. Dimana Komdis PSSI berubah keputusan saat dilakukan lobi-lobi kepada petinggi PSSI atau Komdis. Hal ini diamini oleh Riki Bahtiar salah satu drigen kelompok suporter La Viola yang menyatakan sanksi Komdis PSSI sangat berat. "Sanksinya maha Berat buat kami, kami berharap mendapat keringanan. Kalau tidak mendapat keringanan kami bertanya kepada PSSI? Musim lalu PSMS Medan (Liga 2) kena sanksi larangan tanpa penonton, tapi suporter mereka tetap bisa menyaksikan pertandingan," ungkap pria yang akrab disapa Ebeh tersebut. "Ini akan jadi pertanyaan besar buat kami selaku pendukung Persita, jika kami tak mendapat keringanan maka anggapan suporter Persita kami kerap dizalimi PSSI semakin benar. Saya berharap ada keringanan buat kami," kata Ebeh. Dikatakan Ebeh, Komdis semestinya menelaah lebih jauh asal muasal kejadian yang membuat suporter melampiaskan kekecewaan dengan turun kelapangan. "Kami merasa main menghadapi pemain ke-12 Kalteng Putra dalam hal ini wasit. Ini jadi pemicunya, semestinya Komdis memeriksa juga wasitnya, jangan bekerja hanya berdasarkan laporan sepihak," tukas Ebeh. (apw)
Sumber: