Hujan Lebat Dan Angin Kencang hingga Seminggu Ke depan

Hujan Lebat Dan Angin Kencang hingga Seminggu Ke depan

JAKARTA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memantau dan menganalisa cura hujan beberapa hari terakhir. Di mana curah hujan di beberapa tempat cukup besar hingga memicu banjir dan longsor. Diperkirakan hujan lebat masih bakal terjadi di sejumlah wilayah sampai seminggu ke depan. Potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperkirakan masih terjadi dalam rentang 10-16 Desember. Kondisi ini diantaranya bakal terjadi di seluruh pulau Jawa dan sebagian besar wilayah pulau Sumatera. Mulai dari Aceh hingga Lampung. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir mulai tampak adanya aktivitas aliran massa udara dingin dari Asia (Monsun Dingi Asia) yang signifikan. ’’Dampaknya memengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia,’’ katanya kemarin (10/12). Kemudian dalam waktu seminggu ke depan, diprediksi munculnya aliran masa udara basah. Masa aliran basah ini menjalar dari barat Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia bagian barat. Fenomena ini dikenal dengan sebuat Madden Julian Oscillation (MJO). Menurut Prabowo interkasi antara dua fenomena cuaca tersebut dapat mengakibatkan peningkatan potensi hujan lebat diseratai kilat dan angin kencang. Apalagi ditambah dengan tingginya aktivitas gangguan tropis berupa sirkulasi dan pertemuan angin. ’’(Hujan lebat, Red) khususnya di Sumatera dan Jawa,’’ katanya. Selain itu kondisi serupa juga bisa terjadi di Bali dan Kalimantan bagian barat serta tengah. Lalu di Maluku juga berpotensi mengalami hujan lebat pada periode ini. Prabowo menghimbau masyarakat supaya tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan hujan lebat tersebut. Dampak lanjutan yang bisa muncul adalah banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan sejenisnya. Dia juga menjelaskan potensi gelombang tinggi mulai dari 2,5 meter hingga 4 meter diperkirakan terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Seperti di perairan utara Kepulauan Natuna, perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Mentawai, dan perairan barat Lampung, Samudera Hindia selatan Jawa, sampai Lombok. (wan)

Sumber: