Listrik Mati, Penumpang Lion Air Minta Turun
JAKARTA –Pesawat Lion Air penerbangan JT 568 rute Jakarta-Jogjakarta mengalami masalah kelistrikan saat akan berangkat dari Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta tadi malam (9/12). Salah satu penumpang, Andri Santoso, menuturkan bahwa saat itu pintu sudah ditutup dan pesawat siap melakukan pushback. Namun, tiba-tiba lampu kabin mati. Keadaan menjadi gelap. ''Kata kaptennya ada trouble dengan listrik pesawat,” tuturnya pada Jawa Pos. Tak lama kemudian listrik kembali menyala. Pesawat bersiap berangkat. Namun, tak lama kemudian kabin tiba-tiba gelap lagi. Andri menuturkan, penumpang sudah terlanjur panik dan meminta pada kru kabin untuk membuka pintu. Mereka ingin turun. Dalam rekaman video yang diterima Jawa Pos, tampak penumpang berkerumun di sekitar pesawat. Sedangkan kapten pemimpin penerbangan berusaha memberi penjelasan pada penumpang. ''Penumpang minta pesawatnya diganti. Mereka trauma dengan kecelakaan pesawat yang kemarin,” kata Andri. Kecelakaan yang dimaksud Andri adalah jatuhnya pesawat Lion Air JT 619 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin lalu (29/10) Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, operasional JT-568 dijalankan sesuai prosedur. JT 568 menggunakan pesawat Boeing 737-900ER dengan registrasi PK LPH. Mengangkut 187 penumpang dengan tujuh kru. ”Pesawat tersebut telah menjalani proses pemeriksaan sebelum terbang (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (safe to flight),” kata Danang. Dia menjelaskan, ketika proses penumpang masuk ke pesawat selesai dan posisi pesawat masih di landas parkir (apron) sekitar pukul 19.08 WIB, tiba-tiba Auxiliary Power Unit (APU) mengalami penurunan daya (power down). APU adalah perangkat yang menyediakan sumber energi pesawat saat mesin belum berputar. Gangguan pada APU ini menyebabkan sistem pendingin dan listrik pada pesawat terganggu. Teknisi dan pilot segera melakukan pengecekan. ”Pengecekan yang dilakukan membutuhkan waktu. Demi kenyamanan, seluruh penumpang diarahkan dan diturunkan kembali menuju ruang tunggu keberangkatan terminal,” jelas Danang. Pihak Lion Air kemudian menunda keberangkatan JT-568 dan memberikan kompensasi keterlambatan pada penumpang. Danang mengatakan, sesuai aturan, Lion Air juga memfasilitasi permintaan penumpang, antara lain, melakukan pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal berangkat (reschedule). Danang memastikan bahwa kondisi pesawat sudah normal kembali. Namun, untuk menjaga kenyamanan penumpang, Lion Air mengganti pesawat dengan armada lain, yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LJM. ”Penerbangan JT 568 diberangkatkan kembali dengan membawa tujuh kru dan 183 penumpang. Pesawat dijadwalkan lepas landas pukul 20.40 WIB dan diperkirakan mendarat di Jogjakarta pada 21.40 WIB,” terang Danang. (tau/oni)
Sumber: