27 Hari Habiskan Rp 34,5 M
JAKARTA - Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali menyampaikan jumlah penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pilpres 2019. Total dana kampanye yang terkumpul mencapai Rp 41,9 miliar. “Jumlah penerimaan dana kampanye Prabowo-Sandi di posisi Rp41,9 milliar. Dari segi rincian, paling besar tetap adalah Pak Sandi di angka Rp28,5 milliar dalam bentuk uang. Berikutnya adalah dari Pak Prabowo dan ini bisa dibagi dua, bentuk uang dan bentuk jasa,” kata Bendahara BPN Thomas Djiwandono di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (28/11). Thomas menjelaskan, dari total Rp41,9 miliar yang diterima, pihaknya telah mengeluarkan anggaran sebesar Rp34,5 miliar. Dana tersebut digunakan selama 27 hari berkampanye di bulan November untuk kunjungan ke 120 kota dan kabupaten, di 20 provinsi dengan total 762 aktivitas. “Secara rinci total pengeluaran Rp34.475.612.330,” jelasnnya. Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno mengatakan, penyampaian penerimaan dana kampanye setiap bulan adalah sebagai bentuk komitmen transparansi anggaran kepada masyarakat. Sebab, penting bagi publik untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran dana kampanye pasangan capres-cawapres. “Ini adalah komitmen kita dan transparansi adalah salah satu pilar terpenting dari Prabowo-Sandi. Tadi sudah dijelaskan jumlah dana masuk dan dana keluar secara terperinci sesuai dengan peraturan KPU dan tentang pelaporan dari KPU,” urai Sandi. Sandi menerangkan kegiatan kampanye dirinya dan Prabowo yang sudah dilakukan selama ini, hingga bisa menekan angka anggaran yang digunakan. Padahal, kegiatannya selama satu bulan ini berkeliling ke banyak kabupaten dan kota di Indonesia. “Saya dan Pak Prabowo selama satu bulan terkahir ini kami menemukan beberapa inovasi dalam berkampanye, sehingga kami bisa menekan biaya kampanye seminim mungkin. Panggung salah satunya kita ganti dengan kardus dan jadinya kita tidak memerlukan panggung, dan kegiatan ke masyarakat ini murni juga banyak partisipasi dari masyarakat,” terangnya. “Kami juga menghindari gedung-gedung yang mahal. Untuk makanan kami bekerjasama dengan UKM yang ada di daerah tersebut. Ini saya harapkan gaya berkampanye seperti ini bisa menjadi inovasi ke depannya, dan ini low cost,” lanjutnya. Sandi menjelaskan saat ini dirinya masih harus bekerja keras untuk memperkenalkan diri kepada seluruh masyarakat di pelosok Indonesia. Sebab kata dia, jika dibandingkan dengan Prabowo, persentase terhadap dirinya masih sangat kecil. “Saya harus lebih keras bekerja utk mengenalkan diri saya kepada semua masyarakat. Jika dibandingkan dengan Pak Prabowo, saya lebih kecil persentasenya,” kata Sandi. Sementara Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo-Sandi, Sudirman Said menambahkan, saat menjadi pembicara utama di Singapura semalam, Prabowo mengatakan bahwa pihaknya memang melakukan kampanye dengan anggaran hemat. “Pak Prabowo menyampaikan yang sangat menyentuh bahwa kampanye kita yang tadi dikatakan Pak Sandi sangat low cost. Sangat paket hemat kemudian mendapat respon partisipasi masyarakat. Kemarin Pak Prabowo memberikan pesan pribadi karena seorang warga desa mengirimkan uang 22 ribu rupiah dan menyampaikan di twitter dengan tulus mohon maaf hanya bisa segini, dan Pak Prabowo memberi catatan sangat baik,” papar Sudirman. Pada Rabu (24/10) lalu, Sandi juga membeberkan penggunanaan dana kampanye. Saat itu dia mengatakan dana kampanye mencapai lebih dari Rp 31 miliar. Dana yang digunakan hingga Oktober mencapai Rp 17 miliar. Dana tersebut dikeluarkan untuk kunjungan serta keperluan kampanye lain. (fin/bha)
Sumber: