APPBI: Mal Bukan Lagi Untuk Orang Kaya!
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan saat ini tren orang mengunjungi mal sudah bergeser. Mal tak lagi dipandang sebagai tempat bagi orang kaya menghabiskan uang. Citra itu kini sudah mulai berubah karena pertumbuhan ekonomi kelas menengah yang lebih subur. Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Gandaria City, Jakarta menjelaskan saat ini setiap daerah penting untuk terus menumbuhkan perekonomian baru agar mal terap tumbuh. Sebab masyarakat kelas menengah semakin besar dengan kebutuhan mal yang semakin tinggi. "Sekarang mal makin berkembang di daerah sebagai pengembangan dan pemasaran. Tahun 90an mal itu untuk masyarakat kelas atas. Kini sudsh berubah," tegas Ridwan kepada wartawan, Senin (8/5). Ridwan mencontohkan dulu mal seperti Plaza Indonesia, Blok M, Ratu Plaza, terkesan mewah bagi orang kaya saja. Kini semua mal sudah bisa dijangkau untuk kelas menengah bahkan menengah bawah. "Sekarang pandangan itu sudah berubah, 93 persen itu sebenarnya memandang mal sudah untuk kelas menengah dan menengah ke bawah. Blok M Plaza itu kan menengah ke bawah. Beberapa tempat juga menengah banget ya," paparnya. Perubahan mindset tersebut, kata Ridwan, disebabkan kelas menenfah yang terus tumbuh dan paling dominan. Hanya 7 persen orang yang masih menganggap mal tempat mewah. "Ekonomi tingkat menengah itulah yang paling banyak ke mal. Misalnya keluarga muda, belanja, makan, dan nonton," tegas Ridwan. (cr1/JPG)
Sumber: