KONI Soroti Atlet Luar Daerah di Porprov

KONI Soroti Atlet Luar Daerah di Porprov

SERPONG-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangsel mengingatkan semua pihak untuk fair di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Jangan sampai, ada daerah yang memakai atlet dari luar daerah. Hal ini disampaikan Ketua KONI Kota Tangsel Rita Juwita saat menerima kirab obor Porprov V berlangsung, Rabu (31/10) di Lapangan Cilenggang, Serpong. Kirab obor dilakukan sebelumnya di Kabupaten Lebak. Obor keliling ke delapan kabupaten/kota, dan Tangsel yang keenam. Selanjutnya, obor dibawa ke Kota Tangerang, dan berkahir di Kabupaten Tangerang, selaku tuan rumah. Hajat empat tahunan ini akan berlangsung sejak 4-11 November 2018 dengan total medali 2.480 keping dari 741 emas, 741 perak, dan 998 perunggu. Setelah diterima Ketua KONI Kota Tangsel Rita Juwita, obor kemudian diserahkan ke perwakilan salah satu atlet untuk dibawa ke Kota Tangerang. “Terima kasih rombongan dari Kabupaten Lebak, semoga ini menjadi semangat olahraga hajat empat tahunan Porprov yang kelima,” kata Rita. Dalam masa jabatan yang kedua periode ini, Rita menekankan agar atlet yang tampil dalam Porprov V adalah atlet binaan sendiri. Jangan sampai mengambil atlet dari provinsi lain. Fakta ini telah muncul bahwa ada beberapa kabupaten kota menggunakan atlet luar, demi untuk mengeruk kemenangan. Pola-pola seperti ini tidak fair dan perlu dibenahi kembali. “Menjadi momentum patriot-patriot atlet Provinsi Banten maka jangan dinodai dengan atelt berasal dari luar daerah karena kita selama ini telah membina lalu saat bertanding melawan atlet dari provinsi lain. Ini jangan sampai terjadi,” katanya. Harus percaya diri, menampilkan atlet-atlet binaan. Tujuanya bukan hanya Porprov semata tapi, jangka panjang seperti PON dan Asian Games. Jika selalu percaya diri menggunakan atlet binaan sendiri pasti akan melahirkan bibit-bibit atlet yang berkualitas, baik secara mental maupun secara kemampuan di arena. “Kita akan mengawal dan mari bersama-sama mengangkat derajat atlet Banten serta berikan apresiasi setinggi-tingginya untuk menjadi atlet demi mengangkat harkat martabat Provinsi Banten untuk menjadi arlet provesional,” ajaknya. Tangsel akan menyertakan 38 cabang olahraga, dari 39 cabor. Satu cabor tidak ikut serta, yakni layar, hal ini karena Tangsel tidak memiliki laut sehingga sulit untuk ikut serta. Cabor yang diandalkan salah satunya renang dan tenis. Pihaknya optimis juara umum, tapi tidak mungkin karena biasanya tuan rumah. Namun, setidaknya pada peringkat runner up. “Target kita 160 mendali emas, karena kita sudah melakukan pembinaan sejak tiga tahun. Total atlet yang ikut sebanyak 661 dan pelatih serta official sehingga secara keseluruhan kontingen Tangsel berjumlah 700 orang,” tambah ia. Hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel, E Wiwi Martawijaya menyampaikan dukungan kepada para atlet Tangsel agar fokus dalam bermain sehingga apa yang menjadi tujuan tercapai. Bermain dengan sportifitas menunjukan nilai seorang atlet untuk menjadi profesional dalam meraih kemenangan. “Kami berpesan kepada para atlet selamat berjuang di medan arena untuk mengharumkan nama Kota Tangsel di tingkat provinsi. Kami berdoa semoga para atlet diberikan kemudahan saat bertanding sehingga capain untuk menjadi juara berhasil,” ia utarakan. Hajat empat tahunan ini, satu momentum dalam menunjukan kualitas atlet dari masing-masing di delapan kabupaten kota se Banten. Tangsel, tidak dapat diragukan lagi, banyak atlet bagus. Tentu semangat bersama baik para pengurus KONI, masyarakat seluruhnya dan Pemkot Tangsel, turut mendukung penuh keberhasilan itu. “Dukungan menjadi penyemangat para atlet sangat dinanti, untuk itu mari seluruh masyarakat Kota Tangsel mendukung sepenuhnya kepada para atlet. Dan, semoga para official diberikan kesehatan semua selama pertandingan,” imbuhnya. (hms/esa)

Sumber: