DPR: Audit Lion Air Secara Menyeluruh

DPR: Audit Lion Air Secara Menyeluruh

JAKARTA - Tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkalpinang menjadi tamparan keras buat Kementerian Perhubungan. Karena itu, Komisi V DPR berencana memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia penerbangan. Ketua Komisi V DPR RI, Farri Djemi Francis menegaskan, pihaknya mengagendakan untuk memanggil Menteri Perhubungan dalam waktu dekat. "Perbaikan dan evaluasi dunia penerbangan harus segera dilakukan. Kita segara panggil Pak Menteri Perhubungan untuk membahas fenomena dunia penerbangan kita selama ini. Kita panggil usai evakuasi. Kita akan rapat kerja bersama Menteri Perhubungan membahas semua masalah penerbangan. Kita juga tunggu laporan dari Komisi Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT)," tegas Farri di gedung Parlemen, Selasa (30/10). Dikatakan politisi Partai Gerindra ini, pihaknya juga meminta agar dilakukan audit terhadap maskapai Lion Air. "Kita minta supaya diaudit saja. Tapi, kita juga minta supaya audit dilakukan bukan hanya maskapai Lion Air tetapi maskapai lainnya yang ada di negara ini. Kalau misalnya ditemukan ada yang tidak sesuai saat audit maka harus ada sanksi tegas sesuai aturan. Pemerintah tegas dalam memberikan sanksi jika ditemukan ada pelanggaran," ujar anggota Partai Gerindra Dapil NTT II ini. Hal yang sama dikatakan Anggota Komisi V DPR RI Ridwan Bae. Dia meminta pemerintah mengaudit manajemen maskapai penerbangan Lion Air. Ia menegaskan, nantinya jika ditemukan adanya kelalaian fatal pihak maskapai, maka pemerintah harus memberikan tindakan tegas berupa pemberhentian izin operasi Lion Air. "Kalau didapatkan pelanggaran harus dilakukan tindakan. Tindakannya tidak setengah-setengah kalau itu memang didapatkan, penerbangan ini merugikan masyarakat Indonesia, maka ya harus cabut izin, jangan ragu-ragu, ini buat keselamatan masyarakat Indonesia, " tegas Ridwan Bae. Politisi F-Golkar ini menilai kasus penerbangan melibatkan maskapai penerbangan Lion Air bukanlah yang pertama. Banyak permasalahan, mulai dari sering delay hingga menyangkut sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki maskapai berlogo singa Sementara Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Mohamad Pramintohadi Sukarno di sela-sela menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR RI kemarin menegaskan, saat ini Direktorat Kelaikan Udara sedang melakukan pengawasan dan penelitian terhadap seluruh armada 737 Max 8. "Masih terus dilakukan pengawasan dan pesawat-pesawat itu masih terus beroperasi. Jadi, secara prinsip memang evaluasi terhadap musibah jatuhnya pesawat Lion Air masih dilakukan pihak KNKT. Jadi, KNKT di lapangan masih terus mencari black box termasuk bagian lain dari pesawat untuk dicari data-data. selanjutnya dianalisa terkait penyebab kecelakaan," jelas Mohamad. Terkait evaluasi terhadap semua komponen penerbangan di negara ini, dirinya mengaku masih menunggu proses yang dilakukan KNKT. "Saat ini kita masih konsentrasi bersama kepala otoritas bandara terhadap para keluarga korban. Dan ini kita libatkan semua pihak dan masih dalam pengambilan sampling untuk dicocokkan dengan jasad yang sudah dievakuasi," tegasnya, sambil menjelaskan pesawat nahas kemarin masih layak untuk dioperasikan. (gat/fin)

Sumber: