Penentuan Juara, Duel Sengit di Kandang Honda
MOTEGI-Duel sengit antara pembalap Repsol Honda Marc Marquez dan pembalap Ducati Andrea Dovizioso diprediksi bakal benar-benar tersaji pada GP Jepang di sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (21/10) siang WIB. Marquez yang sudah unggul 77 poin dan berpeluang mengunci gelar juara dunia di sirkuit ini enggan terbebani. Sementara Dovizioso bertekat menunda pesta Honda di kandang sendiri. Kedua pembalap sudah saling sindir dalam sesi konfrensi pers. Marquez paham dia butuh finish di depan Dovizioso untuk mengunci gelar. Namun, pembalap Spanyol itu tidak mau lengah. Apalagi Ducati sangat cocok dengan sirkuit Motegi. Tahun lalu Dovizioso juga sukses menjadi kampiun. “Pria ini (Dovizioso) sangat kuat di Motegi. Jadi yang terpenting adalah jangan sampai panik dan stres,” ucap Marquez dilansir situs resmi MotoGP. Pembalap 25 tahun itu menambahkan, dirinya dan tim Honda akan berusaha memperlakukan balapan Motegi seperti balapan-balapan lainnya. “Ini adalah match point pertama. Tapi target tetap sama. Memulai dengan baik di latihan bebas pertama lantas bersiap sebaik mungkin untuk hari balapan,” tambah Marquez. Usai menjuarai MotoGP Thailand dua pekan lalu, membuatnya berpeluang besar mengunci gelar juara tahun ini. Jika di MotoGP Jepang bisa memastikan juara dunia, makin spesial karena itu adalah kandang Honda. Jika sanggup melakukan hal tersebut, Marquez mengulangi raihan yang dia buat pada musim 2016. Saat itu dia juga sudah mengunci gelar juara dunia di GP Jepang. Atau saat balapan musim tersebut masih menyisakan tiga seri lagi. Lawan terdekat yang dia kalahkan saat itu adalah Valentino Rossi. Nah, kali ini lawan yang harus dikalahkan Marquez adalah pembalap Ducati Dovizioso. Paling aman Marquez butuh meraih podium tertinggi di GP Jepang jika ingin mengunci gelar tahun ini di sirkuit tersebut. Namun demikian, peluang Marquez menjadi juara di Jepang juga masih ada meski dia nantinya gagal menjadi juara. Syaratnya, Marquez harus finis di posisi dua, tiga, empat, atau lima dan Dovizioso finis lebih buruk dari dirinya. Marquez juga tetap punya peluang menjadi juara dunia di Jepang dengan finish keenam atau lebih buruk. Namun, syaratnya Dovizioso harus finish lebih buruk atau hanya lebih baik satu strip dari dirinya. Pasalnya, jika itu terjadi, Marquez hanya akan kehilangan keunggulan satu poin. Dengan tiga balapan tersisa, keunggulan 76 poin tidak akan bisa lagi terkejar oleh Dovizioso. “Semua orang di tim ini sangat termotivasi untuk mendapatkan poin maksimal di Jepang,” ucap Marquez dilansir Motorsport Week. “Saya pun juga akan berusaha maksimal. Kami ingin membuka peluang itu,” tambah pembalap 25 tahun tersebut. Meski demikian, menghadapi GP Jepang Marquez mengaku masih ada beberapa hal yang harus ditingkatkan dari motornya. Hal ini berdasarkan evaluasi atas performanya di Thailand. Marquez merasa motornya perlu peningkat dalam akselerasi maupun sistem elektronik. Dua hal itu dia sebut sebagai alasan utama dirinya sering berada di belakang Dovizioso saat bertarung di Buriram. “Jika kami tidak bisa meningkatkan kinerja, tidak mungkin kami menang di Motegi. Itu karena Ducati akan datang ke Motegi dengan sangat kuat,” ucap Marquez. Dovizioso memang punya bekal lumayan apik jelang balapan di Motegi. Musim lalu pembalap asal Italia itu menjadi juara di sirkuit tersebut. Jika dia mampu mengulanginya, perebutan juara dunia tahun ini masih harus menanti seri balapan selanjutnya. Bisa di GP Australia, Malaysia, atau Valencia. Dovizioso sendiri butuh finish lebih baik dari Marquez jika ingin menunda pesta Honda di Motegi. Paling aman adalah jika dia mampu menjadi kampiun. Pembalap asal Italia itu datang ke GP Jepang dengan kesadaran penuh bahwa perburuan gelar juara dunia tahun ini sudah hampir pasti tertutup. Yang dia bisa usahakan hanya menunda pesta Honda selama mungkin. “Mari mencoba memenangi balapan dan membuat Marc menanti lebih lama untuk selebrasi,” ucap Dovi. “Saya sudah tidak memikirkan tentang juara dunia. Jarak sudah terlalu jauh. Yang kami inginkan hanya sebuah kemenangan tambahan,” tambah pembalap 32 tahun tersebut. Di lain sisi, tim Suzuki Ecstar akan turun dengan tiga pembalap di GP Jepang ini. Hal itu dipastikan pasca mereka mengambil jatah wild card untuk menurunkan Sylvain Guintoli di lintasan. Pembalap asal Prancis tersebut bakal melengkapi skuad Suzuki yang sudah diisi oleh Alex Rins dan Andrea Iannone. “Senang bisa kembali ke MotoGP. Tes dan pengembangan mesin sedang berjalan dengan sangat baik. Saya akan menikmati menunggangi motor GSX-RR” ucap Guintoli. Pembalap 36 tahun ini pernah turun di MotoGP secara reguler pada musim 2007 dan 2008 bersama Yamaha dan Ducati. (jpg)
Sumber: