Wujudkan Lumbung Pangan, Optimalkan Lahan Rawa

Wujudkan Lumbung Pangan, Optimalkan Lahan Rawa

Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 tahun 2018 di tengah lahan rawa yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian produktif di Kalimantan Selatan. Hal ini sekaligus meneguhkan komitmen Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian dan praktek pertanian berkelanjutan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada sambutan acara yang bertema "Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045" tersebut menyatakan, keberhasilan konversi lahan di lokasi tesebut merupakan pembuktian sekaligus harapan untuk masa depan pangan Indonesia. "Kita punya kurang lebih 10 juta hektare lahan rawa yang bisa dimanfaatkan untuk lahan pangan. Jika dikelola dengan baik, nilainya bisa 1.000 hingga 2.000 triliun untuk pendapatan petani," kata Mentan Amran dalam sambutannya, Kamis (19/10). "Tujuan lahan rawa di Kalimantan Selatan ini kita bangun adalah agar menjadi solusi permanen saat musim kemarau. Saat musim kemarau terjadi di wilayah lain, lahan rawa di sini tetap akan bisa panen," tambah Amran. Presiden Joko Widodo yang dalam sambutannya diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program pemanfaatan lahan rawa ini. "Ini kebijakan cerdas dan strategis. Langkah besar untuk bangsa Indonesia. Sekaligus menjawab pesatnya pertumbuhan penduduk dan penurunan lahan pertanian karena opportunity cost yang berubah. Kita salah jika tidak meneruskan dan meningkatkannya," kata Darmin. Darmin juga menekankan pentingnya pembentukan klaster dalam kelembagaan petani untuk menjaga aspek berkelanjutan di sektor pertanian. Ia mencontohkan ada 4.000 hektare lahan pertanian rawa yang akan dikembangkan di Jejangkit, maka akan sangat baik jika dibuat kalster per 100 hektar. "Jika berkelompok, petani bisa merancang pertaniannya untuk lebih berdaya saing dan bertanggungjawab, baik saat pengolahan lahan, pemilihan benih, preferensi komoditas, menanam, pasca panen hingga pemasaran. Rawa bukan hanya produktif tapi harus sustainable," jelas Darmin. Sementara itu, Perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) untuk Indonesia Stephen Rugards menegaskan bahwa apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Kementan merupakan komitmen yang besar untuk menjamin ketahanan pangan masa depan. Tema peringatan tahunan yang jatuh setiap tangga 16 Oktober tersebut, menurut Rugard sesuai dengan tema World Food Day tahun 2018 yang diusung oleh organisasi pangan dan pertanian dunia yakni "A Zero Hunger World by 2030 is Possible". Rugard menekankan bahwa selain untuk peningkatan produktivitas, pengembangan lahan rawa yang dilakukan Kementan juga penting untuk memastikan praktik pertanian berkelanjutan. Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga menyampaikan pandangannya mengaku senang dan mendukung penuh kebijakan yang sangat baik ini. Ia berkomitmen untuk mengawal agenda-agenda besar sektor pertanian dibawah kepemimpinan Amran dari sisi regulasi. Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor selaku tuan rumah juga hadir menyambut sejumlah kepala daerah, petani, dan pemangku kepentingan di sektor pertanian dari seluruh Indonesia. Sahbirin melihat kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh petani sebagai ujung tombak sebagai kunci untuk memenuhi pangan nasional. Sebanyak 16 Duta Besar dan sejumlah perwakilan dari negara-negara sahabat yang hadir dalam kegiatan tersebut sebelumnya telah dilibatkan dalam rangkaian acara seperti diplomatic tour, workshop internasional, hingga gelar teknologi pengembangan lahan rawa. Upaya ini dilakukan untuk menyatukan langkah, dan memperkenalkan kemajuan dan inovasi sektor pertanian Indonesia menuju lumbung pangan dunia 2045. (ega/hns)

Sumber: