Denmark Open 2018, Gregoria Incar Podium

Denmark Open 2018, Gregoria Incar Podium

PEMAIN tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung melewati rintangan pertamanya di turnamen Denmark Open 2018. Pada laga yang berlangsung di Odense Sport Park, Denmark, Selasa (16/10), Gregoria menekuk Chen Xiaoxin dari Tiongkok 21-9 dan 24-22. Ini adalah kemenangan kedua Gregoria atas Chen. Kedua pemain ini juga bertemu sebelumnya di China Terbuka 2018, kala itu Gregoria menang dengan rubber game, 12-21, 21-19, 23-21. Belajar dari pertemuan pertamanya, kali ini Gregoria tak ingin kalah start. Ia memegang kendali permainan dan memanfaatkan situasi lawan yang belum beradaptasi dengan suasana lapangan sehingga tak dapat mengembangkan permainan. "Chen memang adaptasinya agak lambat di game pertama, jadi saya lebih enak mengaturnya. Saya merasa lebih lepas untuk coba-coba pukulan. Chen di bawah tekanan, banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak percaya diri," kata Gregoria usai pertandingan. Chen memberi perlawanan sengit di game kedua, ia menyusul perolehan skor Gregoria yang sudah ungguk jauh 17-11. "Di game kedua dia lebih tau main bagaimana, tapi saya masih bisa mengatasi. Saat unggul jauh dan terkejar, memang dia mengubah permainan. Waktu adu setting itu, sebetulnya kami sama-sama tahan saja, tidak ada yang mau langsung mematikan, tapi dia kurang sabar," sebut Gregoria. "Bedanya dengan pertemuan pertama kami di Tiongkok, sekarang saya lebih siap dan tidak mau lagi kalah start. Chen adalah pemain yang bisa mengatur irama permainan, bola-bola atasnya pun bagus dan mengagetkan," tutur Gregoria. Di babak kedua, Gregoria akan bertemu dengan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Carolina Marin (Spanyol), atau wakil tuan rumah, Mia Blichfeldt. Sementara itu, ganda putra Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso harus menelan kekalahan di laga pertama Denmark Open 2018. Pasangan yang pekan lalu baru saja menjuarai ajang Dutch Open 2018 ini harus mengakui keunggulan Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok), 11-21, 17-21. Di game pertama, Wahyu/Ade tak dapat mengontrol Li/Liu yang memiliki tipe permainan cepat dan kencang. Wahyu/Ade tertinggal jauh dan sulit mengejar. Pertandingan mulai ramai di game kedua, Wahyu/Ade mulai memberikan perlawanan. Namun beberapa kesalahan sendiri membuat Li/Liu membalikan keadaan dan kembali mengungguli Wahyu/Ade. "Kami kalah tenaga, penampilan kami juga kurang stabil. Setelah tampil baik di turnamen sebelumnya, kami belum bisa konsisten di turnamen selanjutnya. Ikut di turnamen sebelumnya tidak bisa dijadikan alasan kurang tenaga di turnamen ini, harusnya sudah siap dengan turnamen beruntun seperti ini," kata Ade usai pertandingan. "Kami banyak tertekan lawan, dari power pukulan memang kami kalah, tekanan pukulannya beda. Di game kedua, saat ramai malah kami banyak mati-mati sendiri di pembukaan setelah servis," tutur Wahyu. "Ini adalah pertemuan pertama kami dengan Li/Liu, awalnya memang kaget dengan permainan mereka. Kecewa sudah pasti, awalnya kami tidak memikirkan menang-kalah, tapi main bagus dulu. Pertemuan ini kami jadikan pelajaran, apa yang mesti dikoreksi, apa yang harus dilatih lagi," sebut Wahyu. Dengan demikian, sektor ganda putra tinggal menyisakan tiga wakil lagi yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Berry Angriawan/Hardianto. Ketiga pasangan ini akan mulai bertanding besok, Rabu (17/10). (jpg/apw)

Sumber: