Jelang MotoGP Jepang 2018, Marquez Menuju Pentatrick

Jelang MotoGP Jepang 2018, Marquez Menuju Pentatrick

PEBALAP Repsol Honda Marc Marquez di ambang mengunci titel juara dunia di MotoGP Jepang. Gelar juara itu akan mensejajarkan Marquez dengan Mick Doohan yang sukses meraih pentatrick alias lima gelar juara dunia dalam karirnya. Dengan keunggulan 77 poin dari Andrea Dovizioso dan empat balapan sisa, Marquez cuma butuh finis di depan rival terdekatnya itu untuk meraih gelar juara MotoGP 2018. Rider Honda Repsol itu bahkan bisa saja juara apabila gagal finis, selama Dovizioso hanya mengantongi maksimum dua poin dan Valentino Rossi tidak memenangi balapan di Motegi. Rekor Marquez di Jepang memang tak mentereng-mentereng amat. Pebalap berusia 25 tahun itu cuma sekali menang (2016), namun sukses tiga kali finis kedua dalam lima gelaran terakhir. Apabila benar-benar bisa mengunci gelarnya di Jepang, Marquez akan mengoleksi lima gelar juara dunia. Sebelumnya, Marquez menjadi kampiun di 2013, 2014, 2016, dan 2017. Torehan itu menandai bahwa Marquez menyamai rekor lima gelar juara milik Doohan, yang diraih secara berturut-turut pada 1994-1998. Marquez turut akan naik ke peringkat ketiga pemegang titel juara kelas primer terbanyak di belakang Giacomo Agostini (8) dan Rossi (7). Doohan meyakini tahun ini tidak akan jadi gelar juara dunia terakhir Marquez. Mengingat usianya yang masih muda. "Talentanya menjalankan dengan cara yang luar biasa dengan mencapai pole position dan banyak kemenangan. Saya pikir dia tidak akan berhenti di gelar kelima. Dia akan terus berlanjut," ucap dia pada akhir pekan lalu. Sementara itu Doohan menanggapi gaya balap Marquez yang agresif dan banyak mendapat komplain dari peserta lain, mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut. Performa luar biasanya, Marquez selalu tak jauh dari sejumlah kontroversi. Hal yang paling banyak disoroti dari sosok Marquez adalah gaya membalapnya. Bahkan pembalap senior seperti Valentino Rossi saja sempat merasa khawatir jika berada di dekat Marquez. Mereka meminta agar Maquez untuk tidak selalu tampil agresif di setiap balapan. Namun menurut Doohan, apa yang ditunjukkan Marquez tersebut bukanlah masalah. “Saya takjub melihat dia selalu membuktikan bisa menang. Dia sangat konsisten dan pembalap yang agresif. Saya merasa gaya membalap agresif Marquez tak seperti yang mereka katakana,” ucap Doohan. “Kadang kala memang seperti itu. Tapi, saya rasa gaya seperti itu dibutuhkan pada level tersebut. Memiliki gaya yang agresif seperti itu normal. Itu yang membuat peluang menjadi juara terbuka. Marc layak atas apa yang dimenanginya. Saya rasa dia tak akan berhenti di sini,” tuntasnya. (apw/okz)

Sumber: