NU Harus Jadi Peredam Konflik Ideologi

NU Harus Jadi Peredam Konflik Ideologi

SERANG – Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH. Ma’ruf Amin menyebut Nahdlatul Ulama (NU) Banten sudah bangkit. NU disebut harus menjadi elemen yang menjaga negara. “NU Banten telah bangkit kembali. Selama ini bukan tidak ada tapi baru bangkit dan sudah bangkit hari ini (kemarin,red),” ujar Ma'ruf Amin menghadiri pelantikan dan istigasah PWNU Banten di Alun-alun Barat Kota Serang, Sabtu (13/10). Menurut Ma'ruf, NU harus menjadi bagian pemersatu bangsa. NU harus hadir untuk meredam konflik ideologi. “Tugas NU menyatukan bangsa ini supaya tidak cerai berai,” kata Ma'ruf. Calon Wakil Presiden itu mengatakan kebangkitan NU di Banten sudah mulai terlihat dengan banyaknya kehadiran jemaah NU pada saat pelantikan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Banten. “Saya bangga NU Banten telah bangkit, sebelumnya bukan tidak ada, tapi belum bangkit. NU memang didirikan di Jawa Timur, Surabaya, tapi guru-gurunya adalah orang Banten,” kata mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu. Pelantikan PWNU Banten dihadiri ribuan jemaah NU dari delapan kota/kabupaten di Provinsi Banten. Beberapa pengurus yang dilantik di antaranya syuriyah seperti Gubernur Banten Wahidin Halim dan Kiai Abuya Muhtadi Dimyati. Di jajaran tanfidziyah, ada nama Kiai Bunyamin, A Sauqi, dan Ali Nurdin. Turut hadir juga Ketua PBNU Robikin Emhas. Kemeriahan bertambah ketika kedatangan Abuya Muhtadi dengan menunggangi kuda. Menurut Ma’ruf, keberadaan NU sangat penting, karena NU memiliki tugas yang luar biasa yaitu menjaga agama dan negara agar tidak ada konflik ideologi, karena sejatinya tidak ada ideologi lain di Indonesia selain Pancasila. “Keberadaan khilafah itu bukan ditolak, tapi tertolak. Karena tidak sesuai dengan kesepakatan bahwa kita ini negara republik,” ujarnya. Ketua PBNU Robikin Emhas mengatakan NU memiliki dua tugas penting. Pertama, mengemban amanat keislaman. Dan kedua, memikul tanggung jawab kenegaraan. “Islam yang kita jaga adalah Islam yang moderat, damai dan toleran, bukan Islam yang marah, radikal, dan liberal. Dan kita juga harus memastikan bahwa Pancasila masih menjadi panutan dan tetap kebhinekaan tetap dipelihara,” katanya. Menurutnya, menjaga kedaulatan NKRI bukan hanya sekadar teritorialnya melainkan juga menjaga budaya sumber daya alam yang dikaitkan dengan kegiatan NU. Meskipun banyak gangguan namun tugas NU untuk menghadapinya. Ketua PWNU Banten Bunyamin mengatakan, NU bagaikan pohon besar yang memiliki dahan, cabang, dan ranting. Maka dari itu kebangkitan NU tidak bisa hanya dilakukan sendiri namun dibutuhkan juga peran dari pihak yang lain. “Di NU itu ada Badan Otonom, Fatayat, Ansor dan lainnya, NU Banten tidak akan bangkit kalau hanya mengandalkan saya sendiri, walaupun tanda kebangkitan sudah ada, kalau cuma kumpul saja tidak bisa,” paparnya. Dia akan mengajak semua lembaga dan lainnya yang masuk dalam PWNU ini untuk sama-sama menggerakkan NU. “Yuk sama-sama kita kerja, yuk sama-sama kita berkhidmat, karena di NU ini dibutuhkan ketulusan, di NU tidak ada gaji bahkan di tingkat pengurus wilayah pun. Makanya diperlukan ketulusan,” katanya. (mg-03/tnt/bha)

Sumber: