Duka Palu Mulai Pulih

Duka Palu Mulai Pulih

JAKARTA-Kondisi Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai berangsur pulih. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, sejak kemarin, kantor pemerintahan di kawasan terdampak bencana di Sulteng sudah beroperasi. Maka, aparat pemerintahan juga sudah mulai melayani masyarakat. "Situasi terakhir, fungsi pemerintahan mulai hari ini sudah diawaki. Artinya, sudah buka semua," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei, seperti dikutif detik.com, dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jl Pramuka, Jakarta, Senin (8/10). Kantor-kantor pemerintahan ini buka seiring kondisi kawasan terdampak bencana yang mulai beranjak membaik. Listrik dan jaringan jalan mulai normal kembali, pasar hingga penjualan BBM juga mulai beroperasi. "Semua kantor-kantor pemerintahan sudah dibuka, memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata dia. Selain itu, kata dia, Menteri Pendidikan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memastikan agar, aktivitas belajar mengajar di Palu dan Sulawesi Tengah harus segera kembali berjalan. Ia mengatakan, harusnya, kemarin sudah semua sekolah kembali beroperasi. Namun, karena para murid dan guru masih trauma, belum semua sekolah memulai kegiatannya hari ini. "Untuk pendidikan, hari ini Mendikbud sudah meminta agar murid-murid mulai masuk sekolah per hari ini," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei. Pihaknya juga masih terus melakukan pendataan bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan. Upaya menambah pemenuhan kebutuhan air bersih dan mandi cuci kakus (MCK) juga dilakukan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut membantu dengan mengebor 50 sumur di tempat-tempat pengungsian. Willem mengemukakan, orang tua juga banyak yang belum mengizinkan anak-anaknya untuk masuk sekolah. Kondisi trauma ini menjadi kendala dalam pelaksanaan belajar-mengajar. "Ada kendala juga. Guru-guru sebagian terdampak dan trauma, termasuk murid-muridnya dan orang tuanya yang belum mengizinkan anaknya," kata Willem. Sebanyak 9 sekolah di Petobo masuk tanah karena likuifaksi. Untuk bangunan-bangunan sekolah yang rusak, Kemendikbud menyiapkan 240 tenda untuk ruang kelas standar. Itu adalah bantuan dari Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF). "Insyaallah bisa terpasang semua," kata dia. (kom/det/esa)

Sumber: