Bebaskan 20 Ha Buat Alun-alun
CIPUTAT-Kota Tangsel Tangsel belum memiliki alun-alun. Sarana untuk menampung kegiatan warga ini, rencananya dibangun di seberang kantor balai kota Tangsel, di Maruga, Ciputat. Rencananya, alun-alun dibangun di atas lahan seluas 20 hektare. Saat ini, pembebasan lahan untuk alun-alun baru mencapai 4,3 hektare dari target 20 hektare. Kabid Pengadaan Tanah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) Rizkyah menyatakan, pembebasan lahan dilakukan secara bertahap karena kendala keungan Pemkot. ”Dari 97 bidang tanah, mencapai 4,3 hektare. Dan, yang baru dibayar sekitar 53 bidang, sementara sisanya 44 bidang masih dalam proses,” katanya, ditemui di ruangannya di lantai enam gedung tiga Kawasan Puspem, Kamis (4/10). ”Satu bidangnya, kurang lebih 100 meter persegi,” ucapnya Ia menjelaskan, pembangunan alun-alun akan mengambil lokasi di seberang Gedung Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Kota Tangsel. Rizkyah mengaku luasnya lahnnya alun-alun yang dalam perencanaan membuat proses pembebasan lahan tidak bisa dilakukan cepat, dan harus realistis dengan melihat anggaran yang sudah disiapkan. ”Dana yang dianggarkan Rp49 millar, sudah dibayarkan sebanyak Rp40 millar. Sisa Rp9 millar lagi, paling nanti dilanjut di tahun depan,” ujarnya. Ia menambahkan untuk lokasi yang sudah dibebaskan, lanjutnya, sudah mulai dilakukan pengosongan oleh pemiliknya. ”Kayak ruko yang seberang masjid al i'tishom. Sudah mulai dikosongkan,” katanya Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie pun membenarkan pembangunan master plan alun-alun Tangsel ini. ”Dalam master plan Puspem, bukan hanya kantor, tapi juga ada alun-alun untuk lapangan upacara dan kegiatan pemerintahan lainnya,” singkatnya. (mol/esa)
Sumber: