Korea Open 2018, Ujian Konsistensi Tunggal Putra

Korea Open 2018, Ujian Konsistensi Tunggal Putra

PRESTASI Anthony Sinisuka Ginting di China Open 2018 merupakan capaian terbesar bagi tunggal putra Indonesia, setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Atmosfer kemenangan itu sejatinya masih terasa di Korea Open yang berlangsung pekan ini. Harapannya, performa Ginting, plus Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto bisa dipertahankan. Ginting, hari ini akan bertemu pebulutangkis Taiwan, Wang Tzu Wei. Catatan pertemuan keduanya masih berpihak kepada Wang. Tetapi terakhir keduanya bertanding yakni di Japan Open 2015 silam. Saat itu Ginting kalah dalam tiga set. Cukup lama untuk bisa memprediksi hasil hari ini. Apalagi kini, secara ranking Ginting lebih baik di posisi 13 BWF, sedangkan Wang di peringkat 26. Dari tiga pertemuan, Ginting masih kalah 1-2. Tetapi, semua itu hanyalah statistik. Dengan konfidensi dan performa Ginting saat ini, kans besar dia untuk merengkuh kemenangan cukup besar. Di sisi lain, Jojo akan menghadapi veteran asal Hongkong, Hu Yun. Lima kali menghadapi pebulu tangkis 37 tahun tersebut, Jojo selalu menggamit kemenangan. Terakhir yakni di Denmark Open tahun lalu. Saat itu, Jojo menang dua set langsung, 21-8, 21-11. Lalu, Tommy yang notabene non pelatnas bakal bersua salah satu pebulu tangkis berpengalaman asal Malaysia, Daren Liew. Tommy yang kini bermain profesional di luar pelatnas juga mengincar prestasi besar di BWF Tour. Terakhir, Tommy sempat merasakan gelar Thailand Masters Super 300. Pelatih tunggal putra pelatnas, Hendry Saputra menyampaikan, kondisi Ginting tengah on fire. “Meski ada kelelahan dari Japan Open, saya yakin dia masih bisa bertahan,” ujarnya. Khusus buat Jojo, Hendry melihat ada faktor kematangan yang masih menjadi pekerjaan rumah buat dia dan anak didiknya. Sementara itu, ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja/Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti bentrok pada babak 16 besar hari ini. Pada Korea Open kali ini memang, mereka kurang beruntung atas drawing yang ada. Ujungnya, mereka harus berjumpa lebih awal. “Praveen punya pukulan yang berbahaya, itu yang paling kami waspadai,” ujar Gloria ketika dikonfirmasi. Sebagaimana diketahui, kedua pasangan ini merupakan pasangan pelapis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang dipersiapkan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia melihat kedua pasangan ini bisa menjadi andalan ke depannya. “Secara kualitas mereka punya, tinggal bagaimana menjaga performa mereka bisa bertahan di atas,” sebut pelatih yang membawa Owi/Butet merengkuh emas Olimpiade Rio 2016 lalu. (jpg/apw)

Sumber: