KRI Rencong Karam, Alutsista TNI Dievaluasi
![KRI Rencong Karam, Alutsista TNI Dievaluasi](https://tangerangekspres.disway.id/uploads/KRI-Rencong.jpg)
JAKARTA--Dewan perwakilan rakyat akan melakukan evaluasi terhadap alat sistem utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI. Hal ini terkait dengan terbakar dan tenggelamnya KRI Rencong 622 di Perairan Sorong, Papua Barat, Selasa (11/9) lalu. Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari pun mengakui, sampai saat ini usia alutsista institusi militer tanah air masih menjadi problem. Sebab, banyak alutsista uzur. Meski tidak membeberkan jumlah alutsista uzur yang dia maksud, tegas Kharis menyampaikan bahwa alutsista yang beroperasi saat ini rata-rata berumur tua. ”Lebih banyak yang tua dari pada yang muda,” ungkap dia ketika diwawancari Jawa Pos, kemarin. Opsi meremajakan alutsista tersebut, sambung Kharis, memang ada. Tapi, tidak bisa sembarangan dilakukan. Sebab, anggaran pemerintah tidak mungkin hanya untuk belanja alutsista. ”Harus ada skala prioritas,” imbuhnya. Termasuk di antaranya untuk urusan pengadaan alutsista TNI AL. Dia mengakui wilayah perairan Indonesia sangat luas. Butuh dukungan alutsista yang memadai untuk memastikan seluruh wilayah itu aman. Karena itu, peremajaan alutsista dilakukan secara bertahap. Sebab, tidak mungkin memaksakan lebih banyak anggaran untuk kebutuhan alutsista dari kebutuhan lainnya. Disamping anggaran yang terbatas, itu dilakukan lantaran ada target yang harus dipenuhi. Yakni rencana strategis (renstra) dan minimum essential force (MEF). ”Memang menjadi PR kita. Karena mau mengejar target MEF juga belum tercapai,” jelasnya. Insiden terbakar dan tenggelamnya KRI Rencong 622, dipastikan oleh Kharis bakal menjadi bahan evaluasi. Sampai kemarin, dirinya sebagai mitra kerja TNI AL di DPR belum menerima laporan resmi dari matra laut. ”Baru lihat di media saja,” ujarnya. Dia menyebutkan bahwa, dirinya bakal menunggu penyelidikan oleh TNI AL selesai dan dilaporkan. Setelah itu, mereka kan merespons hasil penyelidikan tersebut. Sampai kemarin sore, belum ada informasi terbaru dari Markas Besar TNI AL (Mabesal) terkait insiden yang menimpa KRI Rencong 622. Termasuk soal nasib bangkai kapal perang tersebut. Akan diangkut atau tidak dari lokasi tenggelam masih belum ada keputusan. Yang pasti, keputusan itu bakal diambil dengan pertimbangan matang. ”Lihat situasi, di mana, bagaimana, memungkinkan atau tidak, dan seterusnya,” ungkap Kharis. Apabila tidak memungkinkan, maka KRI Rencong 622 tidak akan diangkat dari lokasi tenggelam. Yang penting, aset seperti jurnal mesin, jurnal navigasi, jurnal komunikasi sudah diselamatkan. Sebab, saat keputusan peran peninggalan diambil, seluruh awak kapal sudah tahu pasti apa saja yang harus dan tidak harus merekan amankan. Itu sudah standar dan diketahui oleh semua prajurit yang bertugas di atas kapal perang. (syn/)
Sumber: