Tak Ingin Terusir dari Tangerang Lagi
PENAMPILAN perdana Persita Tangerang di hadapan pendukung sendiri di Stadion Utama Sport Center Dasana Indah, Bojong Nangka, Tangerang tinggal dalam hitungan satu hari lagi. Semua pihak sepakat untuk bisa menjaga keamanan demi lancarnya laga yang akan menjadi barometer perizinan pertandingan Persita di wilayah Kabupaten Tangerang. Dari manajemen Persita, seperti dikemukakan I Nyoman Suryanthara sangat berharap pertandingan skuat asuhan Wiganda Saputra berjalan lancar. Tidak hanya saat pertandingan namun juga sebelum dan sesudah pertandingan. "Kami berharap ada semangat baru pada suporter Persita, untuk bisa memberikan dukungan positif buat Persita pada setiap pertandingan di stadion baru. Kami dan suporter sepakat saatnya kami membuat pertandingan yang nyaman bukan saja buat suporter tapi juga buat warga yang ada di sekitar stadion," tutur Nyoman. Harapan utamanya, dengan kondisi pertandingan yang kondusif akan membuat pihak keamanan mendapat citra positif pada suporter Persita yang mengubah pandangan negatif seperti sebelumnnya. "Kita hilangkan kesan pada polisi bahwa suporter Persita senang tawuran dan selalu bertindak anarkis. Ini demi membangun prestasi Persita," ucap Nyoman. Permintaan Nyoman tersebut diamini pendukung Persita yang tergabung dalam Laskar Benteng Viola (LBV), Imat Cahyadi. Ia menegaskan kesamaan sikap untuk mengamankan pertandingan kontra Semen Padang. Pria yang juga drigen yel-yel Persita itu menyatakan keinginan kelompok suporter tim Ungu untuk tidak lagi menjadi tim musafir dengan berkandang di luar Tangerang. "Sepuluh tahun adalah waktu yang panjang buat kami "dibuang" dari Tangerang. Sekarang dengan punya stadion baru yang bagus kita akan menjaganya dengan selalu tampil tertib. Kami tidak mau lagi menjadi tim musafir, terlalu banyak pengorbanan saat menjadi tim musafir," ucap Imat yang juga akrab disapa Doyok tersebut. Imat mengingatkan suporter Pendekar Cisadane menjaga komitmen untuk bisa mendukung Persita dengan tertib dan menjadikan laga Persita sebagai laga yang nyaman buat semua lapisan masyarakat. "Kami ingin pertandingan tim idola kami bisa ditonton semua lapisan warga termasuk keluarga tanpa harus was-was ada kejadian yang negatif. Kami ingin benar-benar berlaku sebagai pemain ke-12 yang membantu Persita meraih kemenangan," kata Imat. Sedang Lukman Hakim salah satu pentolan La Viola menyatakan mereka berusaha keras buat anggota yang bergabung dalam organisasinya tetap konsisten sebagai agen perubahan buat suporter Persita. Lukman ingin, La Viola menjaga perilaku untuk bisa mengamankan setiap laga kandang Persita dengan tampilan atraktif dalam mendukung Persita dan fokus hanya menjadi pemain ke-12 di lapangan. "Kami tegaskan kepada anggota agar tak melakukan tindakan yang merugikan tim Persita baik dari Komdis PSSI maupun pihak keamanan. Jangan lagi terulang apa yang terjadi 12 tahun silam sehingga terusir dari Tangerang," ujar Lukman. Hal senada juga dikemukakan kelompok suporter lainnya seperti North Legion, Curva Sud, Cassual dan Viola Tangerang Barat. Mereka tidak ingin tontonan yang menghibur mereka hilang karena sikap dan perilaku suporter. Sedangkan CEO Persita A. Zulfikar Iskandar atau yang akrab disapa Rully meyakini pernyataan pendukung Persita untuk menjaga keamanan bukan hanya pemanis bibir saja. Menurut salah satu pembina Pemuda Pancasila (PP) Banten tersebut, kerinduan untuk melihat aksi Persita di Tangerang akan wujudkan dalam perilaku positif. Rully yakin tak akan terjadi ulah negatif, seperti saat masih berkandang di Stadion Benteng. "Sepuluh tahun waktu yang sangat lama buat mereka dan Persita, jadi mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan Persita kembali main di Tangerang dengan berlaku diluar kewajaran dan melawan hukum. Kerinduan mereka ada Persita sangat tinggi, jadi mereka akan berusaha sekuat tenaga Persita tetap bermain di Tangerang dengan dukungan posistif," katanya. (apw)
Sumber: