Ma’ruf Amin Nonaktif Selama 7 Bulan

Ma’ruf Amin Nonaktif Selama 7 Bulan

JAKARTA- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin akhirnya memilih untuk nonaktif dari jabatannya Keputusan ini menurut Wakil Ketum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi diambil Ma'ruf Amin karena ingin menjaga MUI dari dinamika politik praktis. “Sejak ditetapkan sebagai cawapres oleh KPU, beliau sudah berketetapan non aktif dari ketua umum,” ujar Zainut dalam keterangannya, Rabu (29/8). Zainut menjelaskan, Ma'ruf Amin tidak ingin posisinya sebagai cawapres Jokowi menimbulkan pro-kontra di masyarakat, termasuk di internal MUI. “Beliau ingin fokus mengerjakan amanat karena dipercaya sebagai cawapres Jokowi, sebagaimana fokusnya beliau mengabdi di MUI selama ini,” imbuhnya. Selanjutnya, kata Zainut, jabatan ketum sekarang diemban oleh Waketum Yunahar Ilyas bersama dirinya. “Jadi, organisasi tetap berjalan normal seperti biasa, meski Ketum kita nonaktif,” tukas Zainut. Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan, Ma'ruf Amin bakal nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI terhitung sejak Selasa 28 Agustus 2018. “Terhitung dari kemarin (Selasa 28 Oktober 2018),” kata Din Syamsuddin usai menghadiri Rapat Pleno MUI pada Rabu (29/8) di Kantor MUI, kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Adapun lama waktu nonaktif tersebut, sambung dia, tidak sampai satu tahun. Melainkan, hanya tujuh bulan. “Enggak satu tahun. Beberapa bulan. Kalau April, berarti tujuh bulan,” imbuh tokoh Muhammadiyah itu. Sebelumnya, marak desakan dari sejumlah pihak yang meminta Ma'ruf Amin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum MUI, mengingat dirinya tengah mengikuti kontestasi Pilpres 2019. Salah satu yang menyuarakan hal itu adalah Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Menurut dia, Ma'ruf Amin seharusnya mundur dari jabatannya karena maju sebagai pasangan cawapres Joko Widodo. (rmol/bha)

Sumber: