Empat Menko Fokus Tangani Bencana Lombok

Empat Menko Fokus Tangani Bencana Lombok

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menegaskan upaya percepatan pemulihan NTB pasca-gempa menjadi fokus utama pemerintah. Menurut Menko PMK, pasca-dikeluarkannya Inpres Nomor 5 tentang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Gempa Bumi di Lombok, empat Menko akan melakukan tahapan-tahapan tindak lanjut pemulihan bencana di Nusa Tenggara Barat sesuai bidangnya. “Sejak tanggal 25 Agustus yang lalu, kita sudah masuk dalam tahap pemulihan. Jadi kita rencanakan 1 bulan kedepan akan ada tahapan persiapan, pelatihan, bahkan penyiapan logistik bahan bangunan untuk bisa melakukan pembangunan rumah penduduk,” ujar Menko PMK saat ditanya jurnalis pasca-mengikuti Rapat Rekonstruksi dan Rehabilitasi Provinsi NTB Pasca Gempa di Kantor Wapres, Senin (27/8). Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi (Rehab Rekon) akan berjalan secara bertahap sampai bulan Maret. Pembangunan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintah dan lain sebagainya akan mulai dibangun awal bulan depan. Menko Puan juga menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait agar memberikan pelayanam dan penanganan bagi para korban dengan cepat sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan. “Saya terus koordinasikan penanganan korban bencana gempa bumi yang terjadi di NTB dan telah memerintahkan lembaga terkait baik di pusat maupun di daerah untuk memberikan bantuan yang cepat bagi para korban,” tambah Menko Puan. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengapresiasi komitmen pemerintah pusat untuk mempercepat pemulihan NTB. Salah satunya melalui pemberian bantuan pada rumah yang rusak berat (Rp 50 juta) yang rencananya dilakukan secara bertahap. Sementara itu, Ketua Tourism Crisis Center (TCC) Kemenpar Guntur Sakti menuturkan berbagai upaya dilakukan untuk menggeliatkan kembali pariwisata di Lombok dan sekitarnya pasca masa tanggap darurat gempa. Selain perbaikan sarana prasarana di dekat lokasi wisata, juga mulai promosi pariwisata kembali. ”Karena teman-teman ingin bangkit cepat. Bahkan ada yang curi start buka ya buka dulu,” ujar Guntur, kemarin. Dia menyebutkan kerusakan akibat gempa itu terjadi di empat kluster. Yakni klaster Gili terdiri atas Gili Air, Meno, dan Trawangan; klaster Sembalun dan Senaru; klaster Senggigi dan Mangkit; serta klaster Mataram. Sejauh ini kerusakan masih pada arsitektur sarana prasana, tidak sampai pada struktur bangunan. ”Tapi masih ada destinasi lain seperti Mandalika dan Sekotong yang tidak terlalu terdampak gempa. Masih banyak turis yang berkunjung juga,” kata Guntur. Pada masa persiapan rehabilitasi ini, pihaknya sedang gencar menggelar promosi wisata. Hal serupa dilakukan oleh para pelaku wisata di Lombok agar para wisatawan bisa segera kembali berkunjung. ”Program promosinya ada berbagai macam bentuk. Ada dalam bentuk fun trip media, fun trip dari tour agent, ada dari pelaku industri pariwisata, ada yang mengikuti event di dalam dan luar negeri,” kata dia.(lyn/syn/jun/jpnn)

Sumber: