Mengintip Keunggulan Kelas Progresif SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

Mengintip Keunggulan Kelas Progresif SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

PAMULANG – Semakin tumbuh, semakin banyak pula buahnya. Kian disirami maka akan semakin manis pula rasanya. Peribahasa tersebut patut sebagai gambaran bagi perjalanan SMP Muhammadiyah 22 Setia Budi, Pamulang, Kota Tangsel untuk menjadi salah satu sekolah unggulan. Tidak dipungkiri, berbagai program pembelajaran bermutu telah mampu mencetak siswa-siswa berkualitas dari sekolah ini. Salah satunya dengan adanya program kelas progresif yang berorientasi pada pemberdayaan kreatifitas peserta didik. Kepala SMP Muhammadiyah 22 Pamulang  Muhammad Sofyan meyakini, program kelas progresif ini menjadi kelas unggulan sekolah binaannya. Melalui program tersebut, ia menerapkan model pembelajaran mampu menyentuh dua dimensi yang dimiliki setiap siswa. Baik dimensi cara berpikir siswa, memecahkan permasalahan dan pengambilan keputusan. "Begitu juga cara kerja yang dikembangkan agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja secara kolaborasi. Sehingga, terciptalah suasana adu argumentasi dengan teman sekelasnya secara logis serta memberi alasan berdasar fakta-fakta," ungkap Sofyan. Lanjutnya, dalam memecahkan persoalan para siswa bisa menghadapinya secara kolaborasi. Membuat jejaring  dalam konteks lokal maupun global. Tentu saja menurutnya, hal ini membutuhkan akses informasi dan penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang memadai. “Konsep ini menempatkan program pada peningkatakan kualitas pendidikan. Pada sisi lain konsep ini dapat memotivasi para kepala sekolah, lebih bertanggungjawab terhadap kualitas siswa dengan mengembangkan program-program kependidikan secara menyeluruh agar melayani segala kebutuhan peserta didik,” jelasnya. Manfaat program ini, dikatakan Sofyan akan mengacu pada ranah yang mesti dimiliki siswa seperti pengetahuan dasar (Fundamental Knowledge) akan disempurnakan melalui materi pelajaran TIK dan pengetahuan antar bidang. Selanjutnya, ranah pengetahuan meta (Meta Knowledge) siswa akan didorong untuk berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah serta pandai berkomunikasi dan berkolaborasi dengan yang lain. Terakhir, ranah yang mesti dimiliki siswa dalam hal pengetahuan humanitis (Humanitic Knowledge) dikembangkan agar memiliki keterampilan bekerja, kearifan budaya dan peduli terhadap nilai etika dan moral. "Guru-guru akan melakukan proses pembelajaran secara kolaborasi. Antara teknologi, pedagogi dan materi pelajaran dikembangkan secara kreatif sehingga menarik," katanya. Kelas Progresif berupa pelayanan kelas yang berorientasi pada TIK. Membangun infrastruktur kelas yang  kondusif, susana kelas yang memungkinan siswa belajar dengan kemudahan mengakses informasi, nyaman, dan menyenangkan. Dilengkapi  dengan fasilitas Learning Resources Center termasuk Interactive White Board.(bun)

Sumber: