SMA Dharma Karya UT, Taklukkan Ajang TTG Tingkat Banten
CIPUTAT – Menjadi seorang peneliti muda. SMA Dharma Karya UT, Ciputat, Kota Tangsel terus mencetak siswa-siswa berprestasi dibidang penelitihan khususnya Teknologi Tepat Guna (TTG). Tak heran jika siswanya pernah meraih dua medali dalam satu ajang TTG Tingkat Provinsi Banten. Diantaranya, juara satu kompetisi TTG Science Expo dan juara tim terfavorite, dalam ajang yang digelar Provinsi Banten, di STKIP Surya, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Dalam ajang ini SMA Dharma Karya UT mengirim tiga tim, dengan masing-masing dua siswa. Dari ratusan tim yang mengirim proposal pada ajang ini, ketiga tim SMA Dharma Karya UT berhasil masuk ke 10 besar. Hingga akhirnya meraih dua medali dengan karya “Smart Anti Hijack Vehicle System” dan “Smart and Portable Baby Incubator from Auto Recycle Component”. Diceritakan salah satu siswa Aulia Ramadhan Diaas Nugraha bahwa menaklukkan ajang ini bukan pergampang. Karena dirinya dan tim lainnya harus melakukan penelitian, lalu membuat karya teknologi tepat guna. Dimana teknologi tersebut harus mudah digunakan, bermanfaat banyak bagi kehidupan, serta sesuai kebutuhan dunia. “Saya sendirikan membuat Smart Anti Hijack Vehicle System, dimana alat ini bisa digunakan untuk menangkal penjahat yang ingin merampas mobil kita. Alat tersebut dapat menghentikan mobil secara total dengan waktu yang sudah disesuaikan diri kita sendiri, hanya dengan setingan dipintu mobil supir,” ungkap Diaas pada Tangerang Ekspres. Lanjutnya, kalau juara yang satu lagi membuat karya teknologi pembuatan incobator untuk bayi. Alat ini bisa dibuat dengan alat-alat bekas seperti, kayu peti emas, kaca akrilik, aki motor dan lampu bohlam. “Karya ini diperuntukkan bagi bidan-bidan dipelosok atau pedesaan yang jauh dari Rumah Sakit besar. Dimana disana juga memiliki kemungkinan masyarakatnya melahirkan bayi secara prematur. Dengan itu para bayi prematur akan selamat dan tetap tertangi dengan baik,” katanya. Wahid Hasim, Kepala SMA Dharma Karya UT sangat banga dengan prestasi yang lagi-lagi ditorehkan siswanya dibidang teknologi. Dengan itu dirinya berniat untuk membuat satu induk teknologi karya sekolah bersama Gugus 3. “Saya berharap, imipian tersebut dapat terwujud, yang lama-lama mungkin bisa menjadi induk se-kota Tangsel. Impian panjangnya, Kota Tangsel dapat terkenal dengan prestasi di bidang teknologi di kalangan pendidikannya,” harap Wahid. (bun)
Sumber: