Bulog Diizinkan Impor Beras

Bulog Diizinkan Impor Beras

Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menambah izin impor beras untuk Perum Bulog sebesar 1 juta ton. Dengan begitu, total izin telah mencapai 2 juta ton. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, penambahan izin impor tersebut pada dasarnya telah diputuskan sekitar tiga bulan lalu dan berlaku hingga Agustus 2018. "Satu juta ton ditambah (izinnya) sampai dengan akhir Agustus. Itu diputuskan sekitar tiga bulan lalu," kata dia seperti dikutip detikFinance, Jumat (17/8). Namun, kata Oke, pada awal Agustus Bulog kembali meminta penambahan waktu realisasi hingga September 2018. "Tapi Bulog minta perpanjangan waktu untuk PI (Persetujuan Impor) ketiga ini sampai akhir September. Kalau ini (izin perpanjangan waktu) keluar sekitar seminggu yang lalu, awal Agustus lah," jelas dia. Sekadar informasi, pemerintah telah mengeluarkan tiga kali izin impor beras kepada Bulog. Pertama pada bulan Januari sebanyak 500 ribu ton, kemudian fase kedua 500 ribu dan saat ini sebanyak 1 juta ton. Sehingga, total izin impor yang telah dikeluarkan Kemendag berjumlah 2 juta ton. Ditempat terpisah, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku telah memberikan izin penambahan impor beras kepada Perum Bulog sebesar 1 juta ton. Dengan begitu, total izin telah mencapai 2 juta ton. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, beras tersebut nantinya untuk disimpan sebagai beras cadangan Bulog. Beras tersebut baru akan disebar ke pasar jika sedang dibutuhkan. "Nanti serahkan pada Bulog sebagai cadangan. Cadangan dulu, kalau perlu baru dipakai," kata Enggar ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (20/8). Dia menyampaikan tambahan izin impor terhadap Bulog telah diputuskan dalam rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Rakor diikuti beberapa pihak terkait lain, seperti Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas). "Rakor yang sudah menetapkan. Rakor itu dipimpin oleh Pak Menko, dihadiri oleh Pak Mentan (Menteri Pertanian), Dirut Bulog, dan juga saya, serta Kementerian BUMN. Itu keputusan rakor," jelasnya. Namun Enggar tak menjelaskan secara detail, misalnya beras tersebut bakal diimpor dari negara mana. Menurutnya hal itu bisa ditanyakan ke Bulog selaku badan usaha yang diberi izin mengimpor. "Tanya sama Bulog yang impor. Kita memutuskan itu segala macam. Dan itu tender terbuka oleh Bulog," tambahnya.(dtc)

Sumber: